JAYAPURA - Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri meminta personel TNI-Polri tidak terpancing dengan berbagai aksi penembakan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
"Jangan mudah terpancing karena itu yang mereka inginkan agar anggota keluar, sehingga KKB dapat menyerang dan melakukan penembakan," kata Fakhiri dikutip Antara, Jumat, 16 April.
Saat ini anggota mulai bergerak untuk melaksanakan penegakan hukum di Beoga, Puncak, Papua terkait aksi penembakan yang dilakukan KKB. Diperkirakan kelompok tersebut mulai bergerak ke berbagai daerah termasuk ke Ilaga.
Menurut dia, anggota sudah bersiaga dan warga sipil terutama tukang ojek sudah diminta untuk tidak melayani penumpang keluar dari Ilaga.
"Kapolres Puncak sudah mengumpulkan tukang ojek dan diminta tidak beroperasi keluar Ilaga, guna menghindari terjadinya tindak kriminal," ujar Fakhiri.
Dia memperkirakan jatuhnya korban di kalangan TNI-Polri dapat membuat pasokan logistik KKB bertambah, baik itu senjata api maupun amunisi.
BACA JUGA:
Hal ini yang harus dihindari. Fakhiri mengingatkan bila mendengar bunyi tembakan, tidak perlu langsung bergerak dan keluar dari pos. Sebab KKB sengaja memancing karena sudah mengetahui medan.
"Saya beserta seluruh jajaran TNI-Polri berupaya semaksimal mungkin untuk memulihkan kondisi keamanan di kawasan pegunungan termasuk di Intan Jaya dan Puncak," kata Irjen Fakhiri.
Tercatat selama bulan April, empat warga sipil tewas akibat ditembak KKB di Kabupaten Puncak, dua di antaranya berprofesi sebagai guru, satu pelajar, dan seorang tukang ojek.