Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI Herman Khaeron mengatakan DPR telah menjadwalkan rapat bersama pemerintah membahas evaluasi pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) yang dimulai perdana sejak Senin 6 Januari

Rapat tersebut, kata dia, akan digelar selepas Masa Reses I Tahun Sidang 2024—2025 DPR RI berakhir pada tanggal 20 Januari.

"Ke depannya mudah-mudahan Pemerintah dan DPR segera membicarakan kembali program MBG nanti setelah 20 Januari masuk masa sidang," kata Hero, sapaan karibnya, di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat 10 Januari, disitat Antara. 

Hero menyebut, DPR akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan perdana program MBG serentak di 26 provinsi untuk memperbaiki dan meningkatkan performanya guna mencapai apa yang menjadi harapan bersama.

"Hal itu agar betul-betul program ini sukses, program ini mencapai tujuan, program ini mencapai sasaran," ucapnya.

Sebagai program masif yang dilakukan serentak di provinsi-provinsi tanah air, kata dia, merupakan suatu kewajaran apabila saat awal pelaksanaannya masih terdapat sejumlah kekurangan dan belum optimal.

"Ya, biasa 'kan di awal-awal program yang masif, ini 'kan programnya masif, hampir di seluruh wilayah, kemudian mencapai jumlah yang sangat besar, tentu di awal-awal pelaksanaan kegiatan pasti akan ada hal-hal yang tentu tidak sesuai dengan harapan atau tidak seoptimal yang diinginkan," tuturnya.

Agar program tersebut berjalan optimal, menurut dia, membutuhkan proses dan tahapan hingga perlahan mampu mencapai target penerima manfaat yang disasar.

"Secara bertahap kemudian menuju ke angka idealisnya kita mencapai sasaran dan target tersebut, tentu harus ada tahapan yang harus kita lakukan," katanya.

Ia menilai, DPR RI berkepentingan untuk ikut menyukseskan pelaksanaan program MBG karena merupakan program negara yang memberikan manfaat jangka panjang demi menciptakan generasi unggul Indonesia.

"Ini adalah program negara sehingga kalau dari sisi anggarannya belum mencukupi, ayo kita duduk kembali, sisir kembali dari mana anggaran yang bisa kemudian mencukupi terhadap kebutuhan idealnya anggaran untuk MBG," katanya.

Pada sisi lain, kalau memang masih banyak kendala dari sisi ketersediaan komoditas, ketersediaan bahan baku, dalam pergerakan, dalam mengisi terhadap wilayah-wilayah tertentu yang membutuhkan dukungan transportasi yang cukup, dia mengajak semua pihak membantu pelaksanaan program MBG.