Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politiknya dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-52 di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat, 10 Januari. 

Pada pembukaan pidatonya, Megawati menyampaikan terimakasih kepada MPR RI periode 2019-2024 yang resmi mencabut ketetapan (TAP) MPR Nomor 33 Tahun 1967 tentang Pencabutan Kekuasaan Negara dari Presiden Soekarno. 

Dengan dicabutnya TAP MPR tersebut, tuduhan bahwa Bung Karno telah melakukan pengkhianatan terhadap negara dan mendukung pemberontakan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) tidak terbukti. 

"Atas nama pribadi keluarga Bung Karno dan juga keluarga besar PDIP mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pimpinan dan seluruh MPR RI periode 2019-2024. Kita ketahui bahwa MPR itu singkatan Majelis Permusyawaratan Rakyat, jadi adalah penjelmaan seluruh rakyat Indonesia, karena itulah juga ucapan terimakasih yang setulus-tulusnya saya sampaikan kepada seluruh rakyat Indonesia di manapun kalian berada atas pelurusan sejarah bung karno tersebut," ujar Megawati sembari terisak saat membuka pidato politiknya. 

Megawati juga menyampaikan terimakasih kepada Presiden Prabowo Subianto yang telah merespons surat pimpinan MPR RI terkait tindak lanjut pemulihan nama baik Bung Karno sebagai Presiden pertama RI. 

"Kalau dipikir Bung Karno itu tahan banting yo, yo iyo loh waktu beliau, kami keluarga itu bingung, saya mesti cerita, saya pergi ke setneg untuk menanyakan bapak saya ini sebetulnya diapakan toh beliau presiden tiba-tiba waktu itu ditahan, ditahan nggak tau di istana Bogor, ndak ada yang berani jawab. Jadi kami keluarga waktu itu tidak tau status Bung Karno itu aja, makanya saya bilang jangan loh orang Indonesia mau berkuasa melakukan hal-hal seperti itu lagi, nunggunya aja keadilannya lama sekali kan setengah abad lebih," ungkap Presiden ke-5 RI itu. 

Menurut Megawati, kebijakan pimpinan MPR RI dan Presiden Prabowo tersebut harus menjadi momentum rekonsiliasi nasional. 

"Berkaitan dengan hal tersebut, kami keluarga Bung Karno melalui pidato kakak saya, Guntur pada 9 September 2024 di Gedung MPR RI menegaskan bahwa pihak keluarga Bung Karno telah memaafkan atas segala perlakuan yang pernah dilakukan terhadap diri Bung Karno pada masa itu," katanya. 

"Yang terpenting bagi keluarga dan kaum patriotik pecinta Bung Karno adalah rehabilitasi nama baik Bung Karno sebagai seorang proklamator bangsa, penggali pancasila dan bapak bangsa Indonesia," pungkas Megawati.