JAKARTA – Komisi X DPR RI menyatakan dukungannya terhadap rencana Presiden RI Prabowo Subianto untuk mendirikan Sekolah Rakyat bagi keluarga kurang mampu. Gagasan ini sebelumnya disampaikan oleh Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, menilai inisiatif tersebut sebagai langkah strategis untuk pemerataan pendidikan sekaligus wujud kepedulian pemerintah terhadap masyarakat kurang mampu.
“Gagasan Sekolah Rakyat yang disampaikan Gus Imin sangat baik dan perlu didukung. Program ini mencerminkan perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat,” ujar Lalu, Kamis, 9 Januari.
Menurut Lalu, Sekolah Rakyat tidak hanya menawarkan pendidikan gratis, tetapi juga menyediakan berbagai fasilitas, termasuk sarana penunjang pendidikan yang lengkap. Program ini dirancang dengan konsep boarding school atau sekolah berasrama, sehingga para siswa mendapatkan kebutuhan sehari-hari, termasuk makanan bergizi, tanpa biaya.
Lalu menekankan pentingnya memastikan pendidikan yang berkualitas meskipun bersifat gratis. Ia berharap para guru yang bertugas di Sekolah Rakyat memiliki kompetensi tinggi dan memberikan pendidikan secara profesional serta bertanggung jawab.
“Konsep asrama ini memungkinkan anak-anak tidak hanya mendapatkan pendidikan formal, tetapi juga pelajaran tambahan yang dapat membentuk karakter mereka,” jelas Lalu.
Ia juga menambahkan bahwa program ini akan membantu keluarga kurang mampu mengakses pendidikan tanpa khawatir memikirkan biaya pendidikan, makan, perlengkapan sekolah, dan kebutuhan lainnya.
Lebih lanjut, Lalu menyebut bahwa Sekolah Rakyat akan melengkapi keberadaan Sekolah Unggulan Garuda. Menurutnya, kedua sekolah ini tidak akan bersaing karena memiliki fokus yang berbeda.
“Sekolah Rakyat menyasar anak-anak dari keluarga kurang mampu, sedangkan Sekolah Unggulan Garuda memiliki tujuan berbeda. Namun, keduanya mendukung pencapaian visi besar untuk mencetak generasi yang unggul,” ujarnya.
Lalu juga menyarankan agar pembelajaran Sekolah Rakyat memanfaatkan gedung-gedung sekolah yang sudah ada, sehingga program ini dapat dijalankan tanpa memerlukan anggaran pembangunan yang besar.
“Saya kira banyak gedung sekolah yang bisa dimanfaatkan. Dengan sedikit renovasi, program ini bisa segera diwujudkan,” tutup Lalu.
Sebelumnya, Menko PM Muhaimin Iskandar menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto berencana membangun Sekolah Rakyat di bawah naungan Kementerian Sosial. Sekolah ini akan diutamakan bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu, terutama yang berada dalam kategori miskin ekstrem.
Menurut Cak Imin, program uji coba Sekolah Rakyat akan dilakukan di tiga lokasi di wilayah Jabodetabek. Selama uji coba, seluruh biaya, termasuk pendidikan dan fasilitas, akan diberikan secara gratis.
“Presiden ingin membuat sekolah khusus bagi anak-anak yang kurang mampu. Konsepnya adalah boarding school agar gizi siswa terjamin,” ungkap Cak Imin usai rapat terbatas dengan Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan Bogor.
BACA JUGA:
Cak Imin menambahkan bahwa perhatian khusus pada asrama bertujuan memastikan kebutuhan dasar siswa, termasuk gizi, dapat terpenuhi.
“Yang paling utama adalah boarding school karena dengan begitu kebutuhan gizi siswa dapat tertangani dengan baik,” tutupnya.