JAKARTA - Warga Pulogebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur mengeluhkan menu makanan bergizi gratisan yang diberikan pemerintah terhadap masyarakat.
Keluhan tersebut berkaitan dengan permintaan adanya pembeda pada menu makan yang diberikan kepada Bayi Lima Tahun (Balita) dan Ibu Hamil (Bumil) di Posyandu Tunas Harapan Satu, Pulogebang.
Seperti diketahui, menu makanan bergizi gratis merupakan program unggulan dari Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto dan Wakil Gibran Rakabuming Raka.
Sebanyak 67 paket makanan bergizi telah dibagikan melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pulogebang. Pemberian makanan bergizi di wilayah ini sudah dilakukan tiga hari.
Menurut Ketua Posyandu Tunas Harapan Satu, Sumarmi, perlu adanya perbedaan menu yang diberikan kepada Balita dan Bumil.
Sebab menu yang diberikan kepada Bumil justru dinilai kurang diminati kalangan Balita.
"Saya berharap dan memberi saran kalau sayuran untuk balita diberikan variasi dan jangan disamakan dengan dewasa," ujarnya pada Rabu, 8 Januari.
BACA JUGA:
Dikatakannya, perbedaan itu terdapat pada porsi lauk dan nasi yang diberikan kepada ibu hamil lebih banyak jika dibandingkan balita.
"Kalau toge, tempe, anak-anak kurang suka. Rata-rata seperti itu tapi kadang ada wortel juga jadi karena kebetulan," katanya.
Kemudian tambahan menu berupa satu telur ayam untuk Bumil. Paket makan bergizi itu disajikan untuk 13 bumil, lima ibu menyusui, dan 49 Balita.
"Kalau menunya tuh berbeda, ibu hamil itu ada tambahan telur ayam sama porsinya lebih besar atau lebih banyak karena mengandung, tapi kalau sayurnya kayaknya sama," katanya.
Sementara Siti (38) salah satu warga yang memiliki balita dan mendapatkan program makanan bergizi menyarankan agar menu sayur toge dan tempe diganti dengan wortel atau kembang kol.
"Paling kalau sayurnya, sayur ini sayur toge sama tempe, dan anak kecil kurang suka kalau sayur toge kayak kurang minat, biasanya paling wortel jagung terus kayak kembang kol," katanya.