SEMARANG - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti mengatakan program makan bergizi gratis akan terus disempurnakan dan diperluas cakupannya.
"Ini kan saya meninjau pelaksanaan di SMPN 12 Semarang dan Alhamdulillah tadi saya sudah observasi tiga kelas semuanya berjalan dengan lancar," katanya dilansir ANTARA, Senin, 6 Januari.
Menurut dia, program makan siang bergizi memang berada di bawah Badan Gizi Nasional sebagai "leading sector", tetapi Kemendikdasmen tetap memberikan dukungan.
"Memang 'leading sector'-nya adalah Badan Gizi Nasional. Tapi karena ini merupakan program nasional program prioritas Bapak Presiden, maka kami semua di kementerian siap memberikan dukungan," kata Mu'ti.
Saat ini, kata Mendikdasmen, implementasi program makan bergizi gratis secara serentak dilakukan di 190 titik yang tersebar di 26 provinsi.
"Mudah-mudahan sampai akhir Januari nanti ada sampai 973 (titik, red.) sehingga program ini bisa terus terlaksana dan bisa berjalan dengan dengan lancar seterusnya," ujar Mu'ti.
Ditanya soal adanya siswa yang tidak mendapatkan susu dalam paket makan bergizi tersebut, ia mengatakan ke depannya akan disempurnakan.
"Susunya kan memang tidak harus ya. Beberapa memang ada yang ditambahi dengan susu, tapi yang penting adalah empat sehat. Susu kan penyempurna ya," katanya.
BACA JUGA:
Mendikdasmen menjelaskan ada tiga tim yang terlibat dalam implementasi program makan bergizi gratis, yakni tim pengantar, tim pengawas gizi, dan tim pemeriksa kesesuaian isi.
"Ada akuntan juga yang memeriksa program ini sehingga dipastikan program itu berjalan sesuai dengan yang direncanakan oleh Pak Presiden dan dilaksanakan oleh Badan Gizi Nasional," katanya.
Diakuinya, saat ini memang belum seluruh sekolah yang tercakup pelaksanaan program makan bergizi gratis, tetapi ke depannya akan diperluas.
"(Makanan, red.) Tiap hari ini diberikan. Jadi, tiap hari di sekolah-sekolah yang memang sudah ditetapkan. Sekarang belum semua sekolah ya. Nanti pada waktunya itu akan diperluas jangkauannya," katanya.