Bagikan:

JAKARTA - Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Stoere mengaku khawatir miliarder Elon Musk mencampurimasalah politik negara-negara di luar Amerika Serikat.

Musk, orang dekat Presiden terpilih AS Donald Trump, bulan lalu mendukung partai anti-imigrasi Jerman menjelang pemilihan parlemen pada Februari 2025. Musk juga telah berulang kali mengomentari politik Inggris sembari menuntut Perdana Menteri Keir Starmer mengundurkan diri.

“Saya merasa khawatir jika seseorang yang memiliki akses besar terhadap media sosial dan sumber daya ekonomi yang besar melibatkan dirinya secara langsung dalam urusan dalam negeri negara lain,” kata Stoere kepada lembaga penyiaran publik Norwegia, NRK dilansir Reuters, Senin, 6 Januari.

“Ini bukanlah hal yang seharusnya terjadi antara negara demokrasi dan sekutunya,” imbuhnya.

Jika Musk ingin melibatkan dirinya dalam politik Norwegia, para politikus di negara tersebut sambung Stoere, harus secara kolektif menjauhkan diri dari upaya-upaya tersebut.

Pemerintahan minoritas Stoere, yang terdiri dari Partai Buruh yang beraliran kiri dan Partai Tengah yang lebih kecil, tertinggal dari partai-partai sayap kanan dalam jajak pendapat menjelang pemilihan parlemen yang dijadwalkan pada September tahun ini.

Namun Stoere menegaskan kembali dia berencana untuk memimpin pemerintah memasuki pemilihan parlemen, namun menolak seruan dari beberapa orang di partainya sendiri untuk mundur.

“Saya sangat termotivasi untuk menjadi pemimpin partai dan perdana menteri, serta memenangkan pemilu,” katanya.

Musk, orang terkaya di dunia, menghabiskan lebih dari 250 juta dollar AS untuk membantu Trump terpilih. Dia diminta Trump untuk memangkas anggaran federal sebagai penasihat khusus.

Pemerintah Jerman pekan lalu menuduh Musk, pemilik platform media sosial X dan merupakan CEO Tesla dan SpaceX, mencoba mempengaruhi pemilu Jerman mendatang dengan artikel opini tamu untuk surat kabar Welt am Sonntag.