Bagikan:

JAKARTA – Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Utara merilis data rekapitulasi kejadian kebakaran sepanjang tahun 2024.

Kepala Seksi Operasional Sudin Gulkarmat Jakarta Utara, Gatot Sulaeman, mengungkapkan terdapat 279 insiden kebakaran di wilayah Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, turun 27% dibandingkan tahun 2023 yang mencatat 379 kejadian.  

"Kebakaran paling banyak terjadi di rumah warga, dengan total 94 kejadian. Disusul tempat usaha (53 kejadian), pabrik (5 kejadian), dan kendaraan (26 kejadian). Sementara kategori lainnya meliputi instalasi luar gedung (27 kejadian), area tanaman (18 kejadian), lapak (6 kejadian), sampah (39 kejadian), serta objek lainnya (11 kejadian)," jelas Gatot, Kamis, 2 Desember.  

Penyebab utama kebakaran adalah korsleting listrik dengan 158 kejadian. Sepanjang 2024, kebakaran menyebabkan enam korban jiwa dan sepuluh orang mengalami luka-luka. Total kerugian material diperkirakan mencapai Rp 80,43 miliar.  

Dari segi wilayah, Kecamatan Penjaringan mencatat kasus terbanyak dengan 61 kejadian, diikuti Cilincing (52 kasus), Tanjung Priok (53 kasus), Kelapa Gading (43 kasus), Koja (29 kasus), dan Pademangan (19 kasus). Sementara itu, di Kepulauan Seribu, terdapat 11 kejadian di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara dan 10 kejadian di Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan.  

Dengan tren penurunan jumlah kebakaran, Gatot menekankan pentingnya kewaspadaan, terutama dalam hal instalasi listrik, untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.