JAKARTA - Ketua Majelis Ulama (MUI) Pekanbaru, Prof Akbarizan meminta masyarakat untuk menjauhi maksiat, minuman keras atau pesta narkoba, pesta seks, perjudian dan lain lain selama perayaan menyambut Tahun Baru 2025.
"Pergantian tahun baru selalu menjadi momen yang dinanti oleh masyarakat, ditandai dengan euforia perayaan pesta, kembang api dan berbagai aktivitas lain, akan tetapi jangan sampai berlebihan dan mendatangkan mudarat," kata Akbarizan dilansir ANTARA, Senin, 30 Desember.
Menurut dia, pergantian tahun baru menurut Islam memiliki arti mendalam antara lain menjalani hidup di masa datang dengan lebih baik lagi, jangan terjebak dalam kesenangan yang berlebihan, apalagi melakukan hal-hal yang tidak di-ridhai Allah.
Karena itu katanya penting menjaga moralitas dengan larangan untuk menghindari maksiat juga berlaku sepanjang tahun.
"Masyarakat diimbau agar jangan melakukan aktivitas berbahaya, seperti konvoi kendaraan, kebut kebutan/balap liar di jalan raya karena bisa membahayakan pengguna jalan, jangan jadikan acara penyambutan tahun baru justru merugikan diri dan orang lain," katanya.
Sesuai ajaran Islam, sebaiknya mengisi pergantian tahun dengan merenung dan melakukan muhasabah, yakni mempelajari perjalanan hidup sepanjang tahun selama setahun terakhir agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik di tahun mendatang.
BACA JUGA:
"Jadikan pergantian tahun momen muhasabah diri, mari renungkan apa saja yang sudah dilakukan selama setahun ini, apakah sudah menjadi hamba yang taat dan bermanfaat bagi orang lain," katanya.
Sebaiknya juga manfaatkan momen pergantian tahun sebagai ajang mempererat tali silaturahim dengan keluarga dan kerabat sebab berkumpul dengan orang orang terdekat dapat menjadi cara positif untuk mengisi waktu tanpa melanggar norma.