Bagikan:

JAKARTA - Gubernur Jawa Timur terpilih, Khofifah Indar Parawansa, mendorong Universitas Jember (Unej) untuk mengembangkan bidang Research and Development (R&D) khususnya dalam sektor hortikultura dan agrobisnis, mengingat potensi besar yang dimiliki oleh Kabupaten Jember di bidang tersebut.

“Di tingkat pusat, kita memiliki BRIN, di provinsi ada BRIDA, dan Kementerian Ristek yang memiliki potensi besar sebagai mitra strategis bagi perguruan tinggi. Banyak inovasi berbasis riset dan pengembangan yang harus kita dorong di kampus,” ujar Khofifah seperti dikutip ANTARA.

Khofifah menjelaskan ia menemukan berbagai masalah di lapangan yang memerlukan sinergi dan intervensi pemerintah dalam sektor hortikultura.

Salah satunya adalah tantangan yang dihadapi oleh petani alpukat premium, seperti masalah pameling, markus, dan kendil, meskipun pasar ekspornya sangat potensial.

Menurutnya, salah satu kendala utama adalah keterbatasan dalam pengembangan pembibitan yang membutuhkan investasi besar. Banyak petani yang terkendala modal, padahal pohon alpukat baru bisa dipanen setelah empat tahun.

“Karena itu, kami mengusulkan agar petani alpukat premium dan pameling dapat mengakses pinjaman perbankan dengan mekanisme grace period atau masa tenggang pembayaran angsuran,” jelasnya.

Selain alpukat, Khofifah juga menyinggung potensi pengembangan durian, terutama durian musang king dan blackthorn, yang memiliki peluang ekspor yang sangat besar ke Tiongkok.

Menurut petani durian, Anna Luthfi, penghasilan kotor dari satu hektare lahan durian bisa mencapai hingga Rp2 miliar per tahun, dengan estimasi 100 pohon per hektare. Pada panen pertama setelah empat hingga lima tahun, satu pohon durian bisa menghasilkan sekitar 40 buah, dan jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat seiring waktu.

“Kita memiliki banyak lahan idle yang belum dimanfaatkan secara optimal. Selain itu, ada juga lahan perhutanan sosial yang potensial untuk dimanfaatkan. Oleh karena itu, pengembangan R&D di bidang hortikultura harus terus didorong,” kata Khofifah.