Momen Haru 34 Narapidana Eks JAD dan JI Cium Bendera Merah Putih, Ikrar Setia Pada NKRI
Napiter cium bendera Merah Putih serta ucapkan ikrar setia kepada NKRI (Foto: ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Sebanyak 34 narapidana tindak pidana terorisme mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur, Bogor.

"Para narapidana teroris yang bersedia berikrar telah meningkatkan kesadaran diri akan bela negara untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," kata Kakanwil Kemenkumham Jawa Barat Sudjonggo lewat keterangan tertulis, dilansir dari Antara, Kamis, 15 April.

Pelaksanaan ikrar setia kepada NKRI telah dirumuskan sebagai suatu kegiatan yang utuh, integratif dan berkesinambungan yang tentunya tidak luput dari sinergi BNPT, BIN, Densus 88 dan aparat penegak hukum lain. 

Hal ini, menurut Sudjonggo, menjadi wujud nyata pelaku terorisme bersedia melepaskan diri dari aksi dan kegiatan serupa teror. 

Melalui ikrar diharapkan mereka bisa menjadi pencerah lingkungan sekitar dan membantu pemerintah untuk menghentikan penyebaran paham radikal di tengah masyarakat.

Tak sekedar janji, upaya nyata narapidana yang telah berikrar didorong atas dasar kecintaannya kepada tanah air serta semangat untuk bersama-sama mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa melalui pendidikan bela negara yang didapatkan selama menjalani masa pidana.

Ikrar setia pada NKRI merupakan salah satu syarat bagi narapidana terorisme untuk mendapatkan hak-hak integrasinya. Lebih dari itu, hal tersebut juga untuk mewujudkan sistem pemasyarakatan yang berdasarkan Pancasila.

Prosesi pengucapan sumpah disaksikan oleh rohaniwan, perwakilan Detasemen Khusus 88 Anti Teror Kepolisian Republik Indonesia, BNPT, BIN dan Kepala Lapas (Kalapas) Narkotika Gunung Sindur.

Puluhan narapidana tindak pidana terorisme tersebut membacakan ikrar yang dipimpin salah satu narapidana serta melakukan penghormatan pada bendera Merah Putih sebagai wujud kecintaan terhadap tanah air.

"Para narapidana juga menandatangani surat ikrar setia kepada NKRI," ujar dia.

Para narapidana sebelumnya terlibat dalam berbagai jaringan yakni Jamaah Ansharut Daulah (JAD), Jamaah Islamiyah, dan simpatisan JAD.

"Mereka juga mendukung program-program nasional dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara dalam bingkai NKRI," kata Sudjonggo.

Sementara itu, salah seorang narapidana teroris yang telah berikrar, Ismail Hasan mengaku menyesal tindakan terorisme yang telah diperbuatnya.

"Saya menyadari kesalahan saya sebagai manusia. Ketika kembali ke masyarakat nanti saya berharap dapat diterima sebagai Warga Negara Indonesia," demikian Ismail.