JAKARTA - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) kembali menegaskan perannya sebagai pengawal demokrasi dengan pencapaian penting: sertifikasi Governance, Risk, and Compliance Executive (GRCE). Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun, menyebut sertifikasi ini sebagai tonggak baru bagi profesionalisme dunia pers di Indonesia.
“Dengan sertifikasi GRCE, kami tidak hanya meningkatkan tata kelola organisasi, tetapi juga memperkuat peran pers sebagai pilar keempat demokrasi yang kredibel dan bertanggung jawab,” ujar Hendry dalam acara "Syukuran dan Komitmen PWI dalam Mengimplementasikan GRCE" di The Tavia Heritage Hotel, Jakarta, Senin 23 Desember.
Acara ini dihadiri jajaran pengurus PWI Pusat, pemilik media dari berbagai wilayah, dan pejabat pemerintah. Dalam sambutannya, Hendry menekankan pentingnya standar GRCE bagi media, terutama yang telah berusia lebih dari 10 tahun. Menurutnya, standar ini menjadi langkah nyata dalam meningkatkan profesionalisme dan kepercayaan masyarakat terhadap dunia pers.
BACA JUGA:
Deputi Pengawasan Kementerian Koperasi Indonesia, Herbert Siagian, yang hadir di acara tersebut turut mengapresiasi pencapaian PWI. Ia berharap sertifikasi ini dapat meningkatkan kualitas tata kelola organisasi pers. “Pers memainkan peran strategis dalam menyampaikan informasi yang mendukung kebijakan pemerintah dan kepentingan masyarakat,” ujarnya.
Momentum ini juga menjadi refleksi bagi PWI untuk terus menjaga kepercayaan publik. Hendry optimistis, dengan sertifikasi GRCE, PWI dapat menjadi teladan bagi organisasi pers lainnya dalam menghadirkan karya jurnalistik berkualitas.
“Komitmen kami adalah masa depan pers yang lebih baik, dan sertifikasi GRCE adalah bukti nyata bahwa kami serius menjalankan peran ini,” tegas Hendry.
Dengan capaian ini, PWI berharap langkahnya dapat menginspirasi organisasi atau media lain untuk mengadopsi standar serupa demi kemajuan bersama.