Bagikan:

JAKARTA - Australia mengumumkan pendanaan untuk pelatihan dan peningkapan polisi di Kerajaan Solomon yang terletak di Kepulauan Pasifik Selatan, Jumat 20 Desember.

Perdana Menteri  Australia Anthony Albanese mengatakan negaranya bakal menggelontorkan 118 juta dolar AS atau sekitar Rp1,9 triliun yang bakal direalisasikan selama empat tahun untuk mendanai dan melatih rekrutan baru kepolisian di Solomon. 

Pendanaan ini termasuk membuat pusat pelatihan polisi di  Honiara. Di ibu kota Solomon itu, telah berdiri pangkalan militer China yang dibangun berdasarkan pakta keamanan bilateral dua negara.

"Pemerintah saya bangga melakukan investasi yang signifikan pada kepolisian Kepulauan Solomon untuk memastikan bahwa mereka dapat terus mengambil tanggung jawab utama untuk keamanan di Kepulauan Solomon," kata Albanese kepada wartawan di ibu kota Australia, Canberra, Jumat 20 Desember, dikutip dari AP.

Albanese dan mitranya dari Kepulauan Solomon Jeremiah Manele telah membuat pernyataan bersama pada hari ini. Keduanya menyebutkan, paket bantuan tersebut akan membangun kemampuan keamanan yang langgeng di Kepulauan Solomon.

"Dengan demikian mengurangi ketergantungannya pada mitra eksternal dari waktu ke waktu," demikian pernyataan. 

Australia sedang giat mengejar kesepakatan keamanan bilateral baru dengan negara-negara tetangganya di kepulauan Pasifik sejak China dan Kepulauan Solomon menandatangani kesepakatan keamanan pada tahun 2022.

Kesepakatan China dan Kepulauan Solomon diteken sebelum Manele menjabat. Perjanjian tersebut menimbulkan kekhawatiran di tengah sekutu AS termasuk Australia lantaran berisi diperbolehkannya China membangun pangkalan di Kepulauan Solomon.