JAKARTA - Mantan Presiden Suriah Bashar Assad mengeluarkan pernyataan resmi pertamanya sejak digulingkan oleh pemberontak. Assad meninggalkan Suriah setelah ada permintaan dari Moskow.
“Keberangkatan saya dari Suriah tidak direncanakan dan tidak terjadi pada jam-jam terakhir pertempuran,” kata Assad dalam pernyataan yang diposting ke saluran resmi Telegram kepresidenan dilansir ABC News, Senin, 16 Desember.
“Ketika pasukan teroris menyusup ke Damaskus, saya pindah ke Latakia berkoordinasi dengan sekutu Rusia kami untuk mengawasi operasi tempur,” kata Assad.
“Setibanya di pangkalan udara Khmeimim pagi itu, menjadi jelas bahwa pasukan kami telah mundur sepenuhnya dari semua garis pertempuran dan posisi terakhir tentara telah jatuh,” imbuh dia.
Menrut Assad, situasi lapangan di wilayah tersebut terus memburuk, pangkalan militer Rusia sendiri diserang secara intensif oleh serangan pesawat tak berawak.
“Karena tidak ada cara yang layak untuk meninggalkan pangkalan tersebut, Moskow meminta agar komando pangkalan tersebut mengatur evakuasi segera ke Rusia,” ujar Assad.
BACA JUGA:
Ini terjadi sehari setelah jatuhnya Damaskus, menyusul runtuhnya posisi terakhir militer dan mengakibatkan kelumpuhan semua lembaga negara.
“Selama peristiwa ini saya tidak mempertimbangkan untuk mundur atau mencari perlindungan, dan tidak ada usulan seperti itu yang dibuat oleh individu atau partai mana pun,” kata Assad. “Satu-satunya tindakan yang bisa dilakukan adalah terus berjuang melawan serangan teroris,” sambungnya.