Bagikan:

JAKARTA - Arab Saudi mengecam rencana Pemerintah Israel ingin menggandakan populasi warga Yahudi di Dataran Tinggi Golan, Suriah.

Dataran Tinggi Golan merupakan wilayah pendudukan Israel. Rencana Israel ini berarti mencaplok wilayah bagian dari negara lain.

"Kerajaan memperbarui seruannya kepada masyarakat internasional untuk mengutuk pelanggaran Israel ini, dengan menekankan perlunya menghormati kedaulatan dan integritas teritorial Suriah," kata Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arab Saudi dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Arab News, Senin 16 Desember.

Kantor Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu menyatakan, Pemerintah Israel telah menyetujui rencana senilai 11 juta dolar Amerika Serikat (AS) untuk memperluas permukiman Yahudi dengan mengembangkan geografisnya secara terang-terangan di Dataran Tinggi Golan.

Dalam pernyataannya, Israel juga menyebutkan berkeinginan untuk menggandakan populasi warganya di wilayah Suriah itu.

Kemenlu Arab Saudi menambahkan, Dataran Tinggi Golan yang strategis merupakan tanah Suriah yang diduduki Israel. 

"Sabotase berkelanjutan Israel terhadap  Suriah yang sedang memulihkan keamanan dan stabilitasnya," demikian pernyataan.

Israel telah menduduki sebagian besar Dataran Tinggi Golan sejak 1967 dan mencaplok wilayah itu pada 1981. Upaya pencaplokan wilyah itu hanya diakui oleh AS.