JAKARTA – Ratusan pemimpin, pemikir, dan aktivis dari berbagai penjuru dunia berkumpul di Kura Kura Bali dalam acara Forum Merajut Masa Depan Indonesia. Forum ini diselenggarakan oleh Yayasan Upaya Indonesia Damai atau yang dikenal dengan United in Diversity Foundation (UID).
Dengan mengadopsi nilai-nilai luhur Tri Hita Karana, forum ini menjadi wadah kolaborasi bagi para pemangku kepentingan untuk bersama-sama mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.
Dalam sambutannya, Dewan Pembina UID sekaligus Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional Mari Elka Pangestu, menekankan pentingnya nilai-nilai Tri Hita Karana sebagai pedoman untuk menghadapi tantangan masa kini.
“Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) memberikan kita peta jalan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan. Tri Hita Karana sejalan dengan prinsip-prinsip SDGs. Dengan menjaga keseimbangan antara manusia, alam, dan Tuhan, kita dapat berkontribusi secara signifikan untuk mencapai tujuan global ini,” ujar Mari Elka Pangestu dalam keteranganya, Sabtu 14 Desember.
Indonesia, dengan kekayaan budaya dan sumber daya alam yang melimpah, kini berada di ambang transformasi besar menuju Indonesia Emas 2045. Kolaborasi lintas sektor–pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil menjadi kunci utama untuk mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim, ketidaksetaraan, dan disrupsi teknologi.
Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Meutya Hafid, juga hadir memberikan dukungan terhadap visi forum ini. Ia menyoroti semangat Bhinneka Tunggal Ika sebagai kekuatan utama bangsa.
“Forum ini mengingatkan kita semua pada semangat Bhinneka Tunggal Ika. Sebagai bangsa yang kaya akan keberagaman agama, budaya, dan suku, Indonesia telah membuktikan bahwa perbedaan justru menjadi kekuatan untuk saling memahami dan menghargai,” ungkap Meutya Hafid.
Ia juga menegaskan pentingnya nilai toleransi dan kolaborasi dalam menjawab tantangan global yang semakin kompleks.
“Tantangan dunia saat ini menuntut solusi berbasis inovasi, toleransi, dan kemanusiaan. Kami sangat mengapresiasi upaya UID dalam memfasilitasi dialog lintas sektor untuk mengatasi permasalahan global ini,” tambahnya.
Acara dibuka dengan doa bersama lintas agama, menciptakan suasana harmoni dan toleransi. Para tokoh nasional dan internasional kemudian berbagi pandangan mendalam dalam panel diskusi, membahas isu-isu strategis seperti keberlanjutan, inklusivitas, dan transformasi digital.
Ketua UID, Tantowi Yahya, menyampaikan bahwa forum ini tidak hanya menjadi tempat berkumpul, tetapi juga ajang untuk merancang solusi inovatif demi masa depan Indonesia.
“Hari ini, kita berkumpul bukan hanya untuk sebuah acara, tetapi untuk tujuan bersama – sebuah momen untuk kembali terhubung. Kehadiran Anda semua mencerminkan komitmen kolektif untuk menciptakan masa depan yang lebih harmonis dan berkelanjutan,” ujar Tantowi Yahya.
Forum ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan UID sejak 2018. UID terus mendorong kolaborasi lintas sektor dengan mempromosikan nilai-nilai kebhinekaan, pembangunan berkelanjutan, dan inovasi sosial.
“Kami berharap forum ini menjadi titik awal bagi terciptanya sinergi yang lebih kuat antara pemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil, dan akademisi untuk membangun Indonesia yang lebih baik,” tutup Tantowi Yahya.
Tokoh-tokoh nasional seperti Stella Christic (Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi), Mugiyanto (Wakil Menteri Hak Asasi Manusia), Lucia Karina (VP Public Affairs, Communications, and Sustainability, Coca-Cola Europacific Partners), dan M. Irvan Efrizal (Direktur Self Learning Institute) turut hadir. Diskusi dalam forum dipandu oleh Dr. Suyoto, Wakil Ketua Yayasan Upaya Indonesia Damai.
SEE ALSO:
Visi Indonesia Emas 2045 menargetkan terciptanya masyarakat yang hidup harmonis, sejahtera, dan berkelanjutan. Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, forum ini mengajak seluruh elemen bangsa untuk berkomitmen menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Sebagai organisasi nirlaba, UID telah berkomitmen selama 20 tahun untuk membangun kepercayaan demi masa depan yang berkelanjutan. Dengan memfasilitasi dialog, inovasi sosial, dan transformasi sistemik, UID terus mendorong sinergi antar berbagai komponen masyarakat Indonesia dan dunia internasional.