Bagikan:

JAKARTA - Kuasa Hukum terduga pelaku, MAS, Amriadi mengungkapkan, kertas yang ditulis langsung oleh kliennya bukan berisi permintaan maaf saja. Kronologi penusukan terhadap keluarganya juga ditulis pelaku. 

Remaja inisial MAS diduga telah melakukan pembunuhan terhadpa ayah kandungnya, APW (40) dan RM (69) di Perumahan Taman Bona, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan.

“Bukan hanya itu saja (tulisan permohonan maaf) kronologi juga dia tulis ke saya,” kata Amriadi saat dikonfirmasi, Minggu, 8 Desember.

Kendati demikian saat ditanya isi pesan yang menuliskan kronologis kejadian, Amriadi mengaku tidak dapat menyampaikan. Ia meminta untuk menanyakan langsung ke pihak kepolisian.

“Mungkin Polres dulu lah jawabanya,” ungkapnya.

Perihal kondisi kliennya pasca ditempatkan Lapas Pemasyarakatan Anak Semantara (LPAS), kata Amridian, MAS keadaanya terus membaik. Bahkan saat ini dia sudah dapat bercanda. 

“Kondisinya ya seperti itu fisiknya sehat-sehat saja di LPAS, kita sudah bisa bercanda-bercanda, kalau sama saya yah ngobrol biasa terus bercanda-bercanda juga sama petugas di situ,” katanya.

Sebelumnya, MAS (14), remaja SMA yang diduga membunuh ayah kandungnya, APW (40) dan Neneknya, RM (69) mengirim pesan tertulis untuk keluarganya. Ini merupakan surat pertama yang dibuatnya pascatragedi berdarah di Perumahan Bona Indah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Apa isinya?

Dalam surat, MAS menulis tentang dirinya. Dia meminta maaf kepada keluarganya dan menjelaskan bahwa dirinya dalam kondisi sehat di Lembaga Pemasyarakatan Anak Sementara (LPAS).

“Maafin aku udah nyusahin, dan makasih semuanya. Seperti kalian, aku juga bakal bantu orang banyak, terima kasih semuanya. Saya sekarang sehat-sehat saja,” begitu isi tulisan MAS, dilihat VOI Jumat, 6 Desember.

Kuasa hukum MAS, Amriadi Pasaribu mengatakan bila surat itu ditulis langsung oleh MAS dan ingin ditunjukkan kepada keluarganya.

"Saya barusan bertemu MAS dan melihat keadaannya sehat, dia juga menuliskan harapannya, dia tulis di kertas pakai tulisan tangan sendiri,” kata Amriadi.