JAKARTA - Para menteri luar negeri Turki, Iran, dan Rusia akan bertemu di Doha pada Sabtu, 7 Desember untuk membahas pergerakan pemberontak Suriah.
Pemberontak Suriah meraih kemenangan terbesar di medan perang sejak perang saudara dimulai 13 tahun lalu sekaligus memberikan pukulan telak terhadap Presiden Bashar al-Assad.
Setelah bertahun-tahun terkurung di garis depan, pemberontak merebut kota utama Aleppo di utara pekan lalu sebelum bergerak maju hingga ke pusat kota Hama, dan merebut pusat kota yang strategis untuk pertama kalinya.
Turki, Rusia dan Iran secara rutin mengadakan pembicaraan mengenai masa depan Suriah dalam format trilateral sebagai bagian dari apa yang dikenal sebagai proses perdamaian Astana. Sementara Turki, anggota NATO, mendukung oposisi politik dan bersenjata, Rusia dan Iran mendukung Assad.
Dilansir Reuters, Jumat, 6 Desember, sumber tersebut mengatakan ketiga menteri tersebut diperkirakan akan bertemu di sela-sela Forum Doha pada hari Sabtu dalam rangka proses Astana, namun tidak memberikan informasi lebih lanjut.
BACA JUGA:
Pada Senin, Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan, berbicara bersama timpalannya dari Iran Abbas Araqchi setelah pembicaraan mereka di Ankara.
Fidan mengatakan upaya baru akan dilakukan untuk menghidupkan kembali proses Astana.
Sejak dimulainya konflik baru, Ankara telah meminta Assad untuk melibatkan rakyat Suriah untuk mencari solusi politik. Mereka membantah terlibat dalam operasi pemberontak dan mengatakan tidak ingin melihat gelombang migran baru menuju perbatasannya.