Bagikan:

JAKARTA - Presiden China Xi Jinping menekankan perlunya menegakkan disiplin dan memerangi korupsi di militer, serta meningkatkan kemampuan perang informasi.

Sejak tahun lalu, militer China telah melakukan pembersihan besar-besaran dalam upaya antikorupsi, dengan setidaknya sembilan jenderal Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) dan beberapa eksekutif industri pertahanan dicopot dari badan legislatif nasional.

“Penting untuk menegakkan disiplin secara ketat dan menindak korupsi untuk memastikan militer tetap setia, murni, dan dapat diandalkan,” kata Xi dilansir Reuters, Kamis, 5 Desember.

Pernyataannya muncul setelah kementerian pertahanan mengatakan pekan lalu, seorang pejabat tinggi militer telah diskors dan sedang diselidiki karena “pelanggaran disiplin yang serius”.

Xi melakukan inspeksi pertamanya terhadap departemen perang informasi militer yang baru, yang didirikan pada April, yang melapor langsung ke Komisi Militer Pusat yang berkuasa.

Sebagai bagian dari restrukturisasi terbesar angkatan bersenjata Tiongkok sejak tahun 2015, unit baru ini menunjukkan meningkatnya fokus kepemimpinan Partai Komunis pada modernisasi militer dan bentuk peperangan non-konvensional.

“Status dan peran sistem informasi jaringan dalam peperangan modern sangat menonjol hingga tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Xi, menurut laporan CCTV.

Pasukan Dukungan Informasi Tentara Pembebasan Rakyat, sebutan untuk unit baru ini, adalah “kekuatan tempur” yang pertama dan terutama.

Sebelumnya pasukan itu merupakan bagian dari Pasukan Dukungan Strategis PLA, yang menggabungkan unit siber, informasi, dan perang antariksa, kekuatan baru ini bertugas melindungi sistem informasi militer Tiongkok dari serangan perang siber dan elektronik.