JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin merespons soal anggaran program makan bergizi gratis yang dipangkas menjadi Rp10 ribu per anak.
Cak Imin menegaskan, pemerintah tidak gegabah dalam menetapkan anggaran untuk program makan bergizi gratis tersebut.
"Tentu hasil hitungan yang saya kira tidak gegabah," ujar Cak Imin kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 2 Desember.
Saat ini, lanjut Cak Imin, program makan bergizi gratis masih tahap simulasi. Sehingga menurutnya, pemerintah akan menyesuaikan program makan bergizi gratis dengan anggaran yang ada sesuai dengan standar gizi.
"Tentu semua kan masih proses simulasi, uji coba simulasi sampai akhir tahun sampai pelaksanaan pada Januari dimulai. Pasti ada aspek-aspek minimum dari kebutuhan gizi itu yang harus masuk," kata Ketum PKB itu.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menetapkan anggaran untuk makan bergizi gratis (MBG) sebesar Rp10.000 per porsi.
"Nanti rata-rata minimumnya atau rata-rata kita ingin memberi indeks per anak per ibu hamil itu Rp10.000 kurang lebih," ujar Prabowo saat mengumumkan kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) melalui kanal Youtube, dikutip Sabtu, 30 November.
Dikatakan Prabowo, sejatinya dirinya ingin menganggarkan program tersebut sebesar Rp15.000 per porsi namun pemerintah menganggap Rp10.000 per porsi cukup bernutrisi.
BACA JUGA:
"Kita ingin Rp15.000 tapi kondisi anggaran mungkin Rp10.000 untuk daerah-daerah cukup. Cukup bermutu dan bergizi," sambung Prabowo.