JAKARTA – Peneliti politik BRIN, Wasisto Raharjo Jati menilai dominasi Koalisi Indonesia Maju (KIM) dalam Pilgub di wilayah Jawa bisa menjadi investasi politik Prabowo Subianto dan Partai Gerindra menghadapi Pemilu 2029.
Sebab, kepala daerah dari KIM bisa memanfaatkan anggaran dari pusat untuk merawat basis massa dan meningkatkan elektabilitas selama lima tahun, baik melalui pelaksanaan kebijakan, transfer anggaran, hingga pembangunan infrastruktur.
Selain itu, dominasi KIM dalam Pilgub di wilayah Jawa juga menjadi alarm bagi PDI Perjuangan yang menjadi pemenang dalam tiga pemilu terakhir.
“Bila performa Prabowo Subianto selama menjabat sebagai presiden bagus dan Gerindra mampu menata barisannya dengan rapi, maka mereka berpeluang untuk memenangkan Pileg bahkan Pilpres 2029,” ujar Wasisto, Minggu 1 Desember 2024.
BACA JUGA:
Menurutnya, PDIP harus bekerja ekstra keras dalam menghadapi Pileg dan Pilpres 2029 mendatang. Terlebih, parpol pimpinan Megawati Soekarnoputri itu kemungkinan hanya mengandalkan Pramono Anung-Rano Karno sebagai representasi PDIP di ranah eksekutif/gubernur dan wakil gubernur di wilayah Jawa.
“Apakah PDIP bisa memanfaatkan kemenangan di Jakarta untuk menambah kepercayaan diri beroposisi? Saya pikir akan sulit karena secara administratif dan konstitusional, gubernur dan wagub akan tunduk dan patuh pada arahan presiden,” tambah Wasisto.
Seperti diketahui, dari hasil hitung cepat Litbang Kompas, paslon kepala daerah yang diusung KIM mampu memenangi empat Pilgub di wilayah Jawa. Di Jatim, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak meraup 58,53 persen suara, unggul atas Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta (33,04 persen) dan Luluk Nur Hamidah-Lukman Khakim (8,43 persen) berdasarkan hasil hitung cepat Litbang Kompas.
Di Pilgub Jateng, pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen meraih sekitar 59,41 persen dibandingkan kompetitornya, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi yang hanya mendapatkan sekitar 40,59 persen. Di Jabar, dari hasil hitung cepat LSI Denny JA, pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan mendapatkan 62,22 persen suara, unggul jauh dari pesaing terdekat, Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie yang hanya 18,28 persen.
Sementara yang dianggap paling mengejutkan adalah di Pilgub Banten, dimana LSI Denny JA mencatat pasangan Andra Soni-Achmad Dimyati Narakusumah mengungguli Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi dengan raihan 55,21 persen berbanding 44,79 persen suara.