Bagikan:

JAKARTA - Kelompok disabilitas dan mahasiswa mengikuti pelatihan soft skill dan hard skill yang dilakukan Pelabuhan Indonesia (Pelindo). Kegiatan ini diikuti oleh 69 mahasiswa tingkat akhir dan disabilitas seluruh Indonesia.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Program TJSL Sahabat Inspiratif Pelindo yang merupakan upaya strategis perusahaan untuk mendukung pemberdayaan masyarakat, khususnya kelompok disabilitas dan meningkatkan kapasitas diri agar dapat diterima dunia industri.

"Mencakup pelatihan keterampilan teknis seperti teknologi digital dan manajemen data, serta penguatan kepercayaan diri dan kemampuan komunikasi," kata Direktur SDM dan Umum Pelindo, Ihsanuddin Usman, Kamis, 28 November.

Ihsanuddin Usman menjelaskan, program ini dirancang berbeda yang ditujukan khusus untuk menyiapkan para sahabat disabilitas menghadapi kebutuhan dunia kerja sehingga dapat mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan.

"Pelaksanaan program dilakukan melalui berbagai platform, termasuk grup WhatsApp, Learning Management System (LMS) dan pertemuan virtual," katanya.

Program sahabat inspiratif Pelindo ini mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya pada poin ke-4 (pendidikan berkualitas), poin 8 (pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi), dan poin 10 (mengurangi kesenjangan).

"Melalui program ini, kami berharap dapat memberdayakan penyandang disabilitas untuk meningkatkan daya saing mereka di pasar tenaga kerja. Kami juga ingin memastikan mereka mendapatkan kesempatan yang setara untuk berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan," ujarnya.

Berdasarkan data menunjukkan bahwa penyandang disabilitas masih menghadapi hambatan besar dalam memasuki dunia kerja formal.

Banyak dari mereka yang memiliki keterbatasan akses ke pelatihan yang relevan dan kesempatan kerja yang setara, meskipun potensi mereka sangat besar.

Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama Pelindo dengan Alunjiva Indonesia. Kegiatan ini menjembatani kesenjangan dengan menciptakan talenta disabilitas yang siap bersaing di berbagai sektor, termasuk industri swasta, BUMN, dan unit usaha lainnya.

"Program ini tidak hanya menjadi wujud tanggung jawab sosial perusahaan tetapi juga bagian dari visi Pelindo mendukung pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," tambah Ardhy Wahyu Basuki, group head sekretariat Pelindo.

Dengan komitmen terhadap pemberdayaan disabilitas, pihaknya berharap dapat mencetak generasi muda yang mampu bersaing di pasar kerja global.

"Sekaligus memberikan kontribusi nyata pada tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan, untuk mengurangi kesenjangan," katanya.