Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) disebutkan membuka program bantuan pelatihan kerja dan magang bagi rekan-rekan penyandang disabilitas.

Direktur Sumber Daya Manusia BRI Agus Winardono mengatakan bahwa upaya ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial lingkungan atau corporate social responsibility (CSR) yang dilakukan perseroan untuk merangkul seluruh pihak agar dapat memiliki kesempatan yang sama.

“Melalui program BRI Sahabat Disabilitas kami ingin merangkul saudara-saudara kita untuk menjalani pelatihan kerja secara komprehensif dan kesempatan magang di berbagai instansi,” ujarnya dalam keterangan pers, Kamis, 30 Desember.

Menurut Agus, agenda sosial yang digelar perseroan ini mendapat sambutan dan respon positif dari masyarakat. Tercatat sebanyak 100 orang penyandang disabilitas telah terpilih dan sudah menjalani pelatihan kerja sejak 8-25 November 2021.

“Tentu saja harapan terbesar kami adalah agar penyandang disabilitas bisa mandiri dan mendapatkan bekal keterampilan, skill dan pengalaman kerja yang berharga sehingga dapat dimanfaatkan untuk melamar kerja di manapun,” tuturnya.

Untuk diketahui, program BRI Sahabat Disabilitas membekali peserta dengan pelatihan soft skill, pelatihan administrasi, hingga pelatihan kewirausahaan dengan durasi masing-masing lima hari. Pelatihan ini sendiri dilaksanakan dengan metode hybrid, baik online maupun secara tatap muka. Adapun, lokasi pelatihan terpusat di beberapa kota antara lain, Jabodetabek, Jawa Barat, Yogyakarta dan Bali.

Setelah menjalani pelatihan secara menyeluruh, tahap selanjutnya adalah penempatan magang. Kegiatan magang ini akan dilaksanakan pada Februari hingga April 2022. Para penyandang disabilitas akan mendapatkan kesempatan untuk menjalankan magang di bidang kewirausahaan yang tersedia mulai dari jasa layanan, kuliner, pakaian, kriya, hingga pertanian maupun peternakan.

“Semoga program yang dilaksanakan bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para peserta. Ke depan, BRI akan terus hadir melalui program-program bagi penyandang disabilitas di Tanah Air sebagai wujud memberi makna Indonesia,” tutup Agus.