Kemenkop UKM Siapkan Tiga Startup, Dukung Inkubator Bisnis untuk Disabilitas
Menkop UKM Teten Masduki (Foto: Kemenkop UKM)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) tengah mempersiapkan tiga startup untuk mendukung para penyandang disabilitas agar bisa memiliki akses mengembangkan diri dan talentanya. Ketiga startup tersebut, yakni Silang, Hear me, dan Deep Marketer.

"Kami sekarang ada tiga platform aplikasi digital yang akan sangat membantu para disabilitas, ini yang sedang kita inkubasi, sedang kita carikan juga dukungan pembiayaan investornya,” kata Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki dalam keterangan tertulisnya, dikutip Senin, 4 Desember.

Teten menilai, penggunaan teknologi, termasuk melalui bantuan aplikasi digital, sangat penting bagi masyarakat disabilitas untuk membantu kehidupannya sehari-hari.

Kemenkop UKM memastikan terus membuat inisiatif untuk mendukung percepatan transformasi digital UMKM secara holistik untuk mendukung para disabilitas.

Dia menilai, percaya kekurangan para penyandang disabilitas akan mampu dipermudah lewat teknologi.

"Harapannya selain dukungan buat para disabilitas juga kami pikirkan bagaimana ekosistem dari kewirausahaan atau semangat jiwa kewirausahaan di lingkungan para disabilitas," ujar Teten.

Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2020, jumlah penyandang disabilitas Indonesia mencapai 28,05 juta orang, dan 22 persen di antaranya berada pada kelompok usia produktif.

Meski akses dan keterjangkauan pendidikan bagi penyandang disabilitas terus meningkat, tetapi hingga 2020 sebanyak 72 persen penyandang disabilitas bekerja di sektor informal berdasarkan Indeks Kesejahteraan Sosial 2020.

Kemenkop UKM pun berkolaborasi dengan Yayasan Perempuan Tangguh Indonesia (PTI) yang berkomitmen penuh untuk mendukung inklusi dan pemberdayaan sahabat disabilitas.

Yayasan PTI sendiri mengembangkan pendekatan pemberdayaan terhadap masyarakat disabilitas dengan membangun ekosistem dan menyiapkan inkubator bagi mereka untuk tumbuh dan berkembang.

Organisasi nirlaba itu juga menggandeng berbagai perusahaan besar yang bisa menjadi destinasi magang dan belajar para penyandang disabilitas.

"Kami bersama PTI coba berkolaborasi untuk membuat ekosistem usaha bagi para penyandang disabilitas. Saya kira, kerja sama ini cukup baik karena dari PTI berhasil juga menggandeng para pebisnis untuk jadi tempat belajar dan magang disabilitas, termasuk menyerap lapangan kerja," ujarnya.