JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)memastikan seluruh peralatan evakuasi bencana di Kota Bengkulu dalam kondisi baik dan siap digunakan khususnya di kondisi curah hujan yang terjadi.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Bengkulu Denny Martin mengatakan, lima unit perahu karet, tiga di antaranya dalam kondisi baik, dan dua unit lainnya memerlukan perbaikan.
"Perahu fiber, BPBD memiliki lima unit yang semuanya dalam kondisi baik, BPBD juga memiliki tiga unit pompa air yang semuanya berfungsi dengan baik," ujar dia di Bengkulu, Selasa 26 November, disitat Antara.
Kemudian, BPBD Kota Bengkulu juga memiliki tiga unit genset yang siap digunakan dan 15 unit tenda yang terbagi dalam tiga jenis, yaitu tenda keluarga, tenda posko, dan tenda menengah.
Lanjut Denny, pada sektor kendaraan operasional, BPBD Kota Bengkulu memiliki tiga unit mobil pick-up double cabin, satu unit mobil tangki air, satu unit truk serbaguna, dan satu unit traktor.
Selain itu, BPBD juga telah menyiapkan pos pemantauan di kantor dan tim patroli keliling untuk memantau kondisi di titik rawan banjir.
Baca juga:
Oleh karena itu, masyarakat dapat menghubungi BPBD melalui call center 112 atau WhatsApp di 082289123723 untuk mendapatkan bantuan atau informasi lebih lanjut.
Sementara itu, BPBD Kota Bengkulu menyiagakan sebanyak 51 anggota guna mengantisipasi adanya bencana seperti banjir dan lainnya jelang pemungutan suara pada pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 27 November 2024.
Denny menerangkan bahwa anggota atau personel tersebut nantinya disiagakan di kantor dengan jadwal tugas yang bergantian secara berkala.
"Anggota BPBD tidak standby di lokasi tempat pemungutan suara(TPS), mereka akan bertindak sesuai kebutuhan berdasarkan laporan kejadian. Anggota kami siaga per kejadian. Kami juga memiliki petugas jaga piket selama 24 jam di kantor BPBD dengan 12 petugas dalam empat shift," ujar dia.
Untuk petugas piket akan menerima dan menyampaikan laporan kepada satuan tugas (Satgas) jika terjadi bencana, sehingga tim lainnya akan langsung ke lokasi untuk melakukan penanganan.
Sebanyak 51 anggota tersebut akan dibagi menjadi empat kelompok, dengan rincian tiga tim yang terdiri dari laki-laki semua untuk turun ke lapangan dan satu tim wanita bertugas di dapur umum.