Bagikan:

JAKARTA - Puluhan ribu warga Palestina yang mengungsi di Gaza menghadapi kondisi yang lebih buruk Hari Minggu, karena hujan deras menyebabkan kerusakan luas pada tempat penampungan sementara.

Air hujan membanjiri tenda-tenda yang telah didirikan sebagai tempat tinggal sementara bagi keluarga yang telah mengungsi karena serangan udara dan pemboman Israel.

Tim penyelamat melaporkan kerusakan signifikan pada tenda-tenda di beberapa daerah di seluruh Jalur Gaza, khususnya di kamp pengungsi Stadion Yarmouk, Taman Kota Gaza dan kamp pengungsi Al-Shati, melansir Reuters 24 November.

Kerusakan tambahan terjadi di daerah-daerah seperti Wadi al-Dumaythah di Khan Younis, Wadi al-Salqa, sekitar lingkungan Al-Amal, halaman Universitas Al-Aqsa, daerah Shakush di Rafah, dan di sepanjang garis pantai Deir al-Balah.

Tenda-tenda yang terendam banjir, yang menampung ribuan keluarga yang mengungsi, telah mengalami kerusakan parah, merusak barang-barang pribadi, kasur, dan barang-barang penting.

Keluarga-keluarga tersebut, yang telah kehilangan rumah karena genosida Israel, kini menghadapi kesulitan tambahan karena tempat penampungan sementara mereka hancur akibat hujan musim dingin.

Tim penyelamat telah membunyikan alarm tentang meningkatnya risiko bencana lebih lanjut, terutama di daerah dataran rendah tempat sistem drainase air telah hancur akibat serangan udara Israel.

Kehancuran infrastruktur Gaza telah membuat air banjir hampir tidak mungkin disalurkan dengan benar, memperburuk situasi banjir. Selain risiko banjir, ada juga kekhawatiran yang berkembang terkait bangunan yang telah rusak akibat pemboman, dan digunakan sebagai tempat penampungan, dapat runtuh, yang menyebabkan lebih banyak korban.

Organisasi-organisasi bantuan telah mengeluarkan seruan mendesak untuk penyediaan tempat penampungan tambahan, termasuk tenda dan karavan, untuk melindungi keluarga-keluarga yang mengungsi dari kondisi musim dingin yang keras.

Sedangkan komunitas kemanusiaan telah memperingatkan, jika tidak ada intervensi segera, situasi dapat memburuk, sehingga membahayakan nyawa ribuan orang yang mengungsi.

Terpisah, otoritas kesehatan setempat mengonfirmasi bahwa jumlah korban tewas Palestina akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 telah meningkat menjadi 44.211 korban jiwa, sementara 104.567 orang mengalami luka-luka. Mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak.