Bagikan:

JAKARTA - Calon gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran-Edy Pratowo, melejit elektabilitasnya. Poltracking Indonesia bahkan menyebut pasangan ini bisa memenangi kontestasi politik tersebut berdasarkan survei pertengahan November 2024.

"Pasangan Agustiar-Edy Pratowo mengantongi 45,3 persen suara," kata Peneliti Utama Poltracking Indonesia, Masduri Amrawi, saat memaparkan hasil surveinya, Sabtu, 23 November 2024.

Sedangkan elektabilitas pasangan lainnya, yakni Nadalsyah Koyem-Supiah Hadi 23,5 persen; Willy Midel Yoseph-Habib Ismain Bin Yahya 20,6 persen; dan Abdul Razak-Sri Suwanto 4,7 persen.

Poltracking memerinci Agustiar-Edy Pratowo banyak dipilih milenial muda, milenial matang, Generasi X, Baby Boomers, dan Silent Gen. Tingkat kepercayaan pemilih terhadap pasangan ini juga tinggi karena 66,7 persen tidak berubah pikiran.

"Hanya 23,3 persen yang masih bisa berubah pikiran," ujar Masduri.

Lebih lanjut, Poltracking juga menyebut Agustiar menjadi calon gubernur yang paling banyak dipilih dalam survei.

Elektabilitasnya mencapai 43,3 persen disusul Nadalsyah Koyem dengan 18,3 persen; Willy Midel Yoseph 17,8 persen; dan Abdul Razak yang memperoleh 2,8 persen.

Begitu juga dengan Edy Pratowo yang elektabilitasnya mencapai 40,6 persen disusul Habib Ismail bin Yahya dengan 18,9 persen; Supian Hadi 17,4 persen; dan Sri Suwanto 2,8 persen.

Adapun survei ini digelar Poltracking Indonesia pada 14-20 November 2024 dengan metode stratified multistage random sampling. Sampel pada survei ini adalah 1.200 responden dengan margin of error +/- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Klaster survei menjangkau 14 kabupaten/kota di Kalimantan Tengah secara proporsional berdasarkan data jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 2024. Sementara stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih.

Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan teknologi aplikasi terhadap responden yang telah terpilih secara acak. Setiap pewawancara mewawancarai 10 responden untuk setiap satu desa/kelurahan terpilih.