Bagikan:

JAKARTA - Ukraina disebut menggunakan rudal ATACMS Amerika Serikat (AS) untuk menyerang wilayah Rusia untuk pertama kalinya dalam perang antarkedua negara.

Dilansir Reuters, Selasa, 19 November, Rusia mengatakan pasukannya menembak jatuh lima dari enam rudal yang ditembakkan ke fasilitas militer di wilayah Bryansk.

Sementara puing-puing dari satu rudal menghantam fasilitas tersebut tidak menimbulkan korban jiwa atau kerusakan.

Ukraina mengatakan pihaknya menyerang gudang senjata Rusia sekitar 110 km (70 mil) di wilayah Rusia dan menyebabkan ledakan susulan. Namun Ukraina tidak merinci senjata apa yang digunakannya.

Presiden AS Joe Biden sebelumnya memberikan persetujuan kepada Ukraina untuk menggunakan rudal jarak menengah AS untuk menyerang wilayah Rusia.

Kebijakan AS digambarkan Moskow sebagai eskalasi yang akan menjadikan Washington sebagai pihak yang terlibat langsung dalam perang tersebut dan akan memicu pembalasan.

Hal ini terjadi di tengah rencana peringatan 1.000 hari perang, dengan pasukan yang kelelahan di garis depan, Kyiv yang dikepung oleh serangan udara, dan keraguan mengenai masa depan dukungan Barat ketika Donald Trump kembali ke Gedung Putih.

Para pakar militer mengatakan rudal-rudal AS dapat membantu Ukraina mempertahankan wilayah yang mereka rebut sebagai alat tawar-menawar di Rusia, namun kemungkinan besar tidak akan mengubah arah perang yang telah berlangsung selama 33 bulan tersebut.

Perubahan yang berpotensi lebih besar dalam sikap Amerika diperkirakan akan terjadi ketika Trump kembali berkuasa dalam dua bulan ke depan, setelah Trump berjanji untuk mengakhiri perang secepatnya tanpa memberitahukan caranya.

Dalam pidatonya di parlemen, Presiden Volodymyr Zelenskiy mengatakan “momen menentukan” perang akan terjadi pada tahun depan.