JAKARTA - Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung meyakini elektabilitasnya tak menurun meskipun saat ini Presiden ke-7 RI Joko Widodo sudah terang-terangan mendukung pesaingnya, Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta.
Dalam survei terakhir, SMRC merilis elektabilitas Pramono dan Rano Karno sebesar 46 persen.
Sementara pasangan nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono, memiliki elektabilitas 39,1 persen, dan pasangan nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana 5,1 persen suara. Ada 9,8 persen yang belum menjawab.
"Ya dilihat saja elektabilitas saya turun enggak? malah naik," ucap Pramono usai menyapa warga di Kalideres, Jakarta Barat, Selasa, 19 November.
Pramono tak masalah bila tak mendapat dukungan dari Jokowi di Pilkada Jakarta. Menurut dia, hubungan baik dengan Jokowi masih tetap terjaga sejak masih bersama-sama di PDIP, lalu menjabat Sekretaris Kabinet 2 periode, hingga saat ini.
"Saya bekerja bersama beliau sudah dua periode. Saya sebenarnya sudah mengenal beliau 23 tahun, baik beliau menjadi walikota dua kali, gubernur, presiden dua kali," tutur Pramono.
"Jadi, bagi saya ini pilihan demokrasi. Boleh-boleh aja saya tetap konsentrasi seperti sekarang ini untuk keliling belanja masalah dan juga bersilaturahmi dengan rakyat Jakarta. Kan, yang milih rakyat Jakarta," jelasnya.
BACA JUGA:
Pada Senin, 18 November, RK kembali bertemu dengan Jokowi di kafe bilangan Jakarta Pusat. Dalam pertemuan itu, RK bersama sejumlah perwakilan partai pendukung dan relawan mendengar arahan serta pengalaman Jokowi selama memimpin Kota Solo, Jakarta, dan sebagai presiden.
Usai menyatakan dukungannya, Jokowi mengungkapkan RK memiliki rekam jejak yang mumpuni dengan segala pengalamannya sebagai pemimpin, sehingga sangat layak memimpin Jakarta.
"Beliau merupakan sosok yang tepat memimpin Jakarta dengan semua tantangan permasalahan yang ada, karena telah berpengalaman membangun Kota Bandung dan Provinsi Jawa Barat (Jabar)," tutur Jokowi.
Jokowi mengungkapkan, RK telah terbukti mampu menata Kota Bandung lebih baik. Begitu juga dengan ruang lingkup yang lebih besar yakni sebagai Gubernur Jabar.
Selain pengalaman itu, menurut Jokowi, RK juga memiliki latar belakang ilmu yang tepat untuk membangun Jakarta menjadi urban atau perkotaan yang maju dan humanis.
"Beliau memiliki latar belakang keilmuan yang mumpuni. Dia seorang arsitek, sehingga terbukti kapasitasnya membangun perkotaan," ujar mantan Wali Kota Solo dan Gubernur Jakarta tersebut.
Jokowi menerangkan, bekal pengalaman dan rekam jejak itu, membuat dirinya mendukung RK sebagai pemimpin warga Jakarta.