JAKARTA - Mahasiswa di Jakarta, Bogor, Banten, Bandung, Pekalongan dan sejumlah daerah di Indoneisa kembali menyuarakan pemboikotan produk yang terafiliasi dengan Israel.
Seruan ini bertepatan dengan satu tahun dikeluarkannya Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No.83 tentang Dukungan Terhadap Palestina.
Koordinator Solidaritas Mahasiswa Untuk Rakyat Palestina (SMURP), Andrian mengatakan, pihaknya mengajak seluruh lapisan masyarakat diberbagai daerah untuk melanjutkan boikot segala jenis bentuk produk yang terafiliasi ke Israel.
"Kami sengaja melakukan aksi pemasangan spanduk boikot produk terafiliasi Israel untuk mengingatkan masyarakat Indonesia. Tolong jangan lupakan Palestina karena genosida belum selesai. Aksi boikot produk menjadi salah satu tindakan yang dapat kita lakukan dan terbukti efektif untuk menekan ruang gerak perusahaan terafiliasi Israel,” kata Andrian dalam keterangan resminya, Jumat 15 November, disitat Antara.
Dia menjelaskan, para mahasiswa membentangkan spanduk yang berisi 'Lima Kriteria Produk Terafiliasi Israel' berdasarkan panduan dari MUI serta menampilkan produk-produk terafiliasi Israel agar dihindari oleh masyarakat yang berlangsung di area kampus.
Produk terafiliasi Israel di antaranya Starbucks, Danone Aqua, Nestle, Zara, Kraft Heinz, Unilever, Coca Cola Group, McDonalds, Mondelez, Burger King dan lain sebagainya. Lebih dari itu, mahasiswa juga mengutuk serangan Israel yang masih terus dilakukan ke tenda-tenda pengungsian warga Palestina di Gaza.
BACA JUGA:
Genosida yang dilakukan Israel ke Palestina telah menelan korban tewas melampaui lebih dari 43.000, dengan lebih dari 101.000 orang lainnya terluka dan sebagian besar korban tewas adalah perempuan dan anak-anak.
Menurut dia, produk-produk tersebut secara jelas mengalirkan keuntungannya ke zionis Israel. SMURP bersama mahasiswa akan mulai memperluas gerakan boikot di seluruh kampus se-Indonesia.
Andrian melanjutkan bahwa dampak dari kegiatan boikot produk terafiliasi Israel ini sangat efektif dalam melemahkan perusahaan asing yang terafiliasi Israel.
Dia juga mengemukakan bahwa perjuangan pembebasan Palestina belum selesai. Maka dari itu, ia menegaskan kepada seluruh masyarakat untuk tetap memboikot produk yang terafiliasi Israel, sesuai arahan MUI dan beralih menggunakan produk dalam negeri atau nasional.
"Perjuangan pembebasan Palestina belum selesai, tetap boikot. Jangan kendor sesuai anjuran MUI. Setelah boikot, kita beralih ke produk nasional,” ujar dia.