SOLOK - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mengevakuasi seekor harimau Sumatera dengan jenis kelamin betina yang masuk perangkap di Nagari (desa) Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok.
"Perangkap ini dipasang sekitar dua minggu yang lalu karena ada permintaan dari warga," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah III Sijunjung, BKSDA Sumbar, Mecky Aditya Eka Putra, dilansir ANTARA, Kamis, 14 November.
Ia mengatakan harimau Sumatera tersebut diketahui warga masuk ke dalam perangkap atau box strap pada Kamis pagi. Setelah dibius, petugas langsung memindahkan satwa dilindungi itu ke Taman Margasatwa Budaya Kinantan (TMSBK), atau Kebun Binatang di Kota Bukittinggi.
Evakuasi satwa yang dilindungi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya itu setelah pemasangan perangkap box strap pada akhir Oktober 2024.
Pemasangan perangkap ini dilatarbelakangi beberapa konflik harimau Sumatera dengan lingkungan setempat yang menerkam dua hingga tiga ekor anjing milik warga di Nagari Batang Barus.
"Jadi sudah banyak kejadian warga berjumpa dengan harimau Sumatera sehingga kita pasang perangkap untuk mencegah hal yang tidak diinginkan," ujar dia.
BACA JUGA:
Lokasi ditemukannya harimau Sumatera berada di antara dua suaka margasatwa yakni Suaka Margasatwa Barisan dan Suaka Margasatwa Tarusan sehingga memang habitat satwa yang dilindungi itu.
Sementara itu, Wali Nagari (kepala desa) Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Banta Bransyah mengatakan warga setempat beberapa kali melihat langsung satwa liar itu masuk ke kawasan permukiman hingga menerkam anjing.
"Untuk mencegah konflik harimau dengan manusia, kami meminta bantuan BKSDA dan Tim Patroli Anak Nagari untuk memasang perangkap," kata dia.