JAKARTA - Tak salah mengenal Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok melalui ibunya, sosok yang kerap disebut sebagai wanita paling berjasa di hidup Ahok. Siapa sangka Mantan Gubernur DKI Jakarta memiliki dua ibu. Bahkan, ibu Ahok dan ibu angkat Ahok masing-masing memiliki latar belakang yang berbeda.
Ibu Ahok kandung sempat tak restui anaknya jadi politisi
Mengutip laman Wikipedia, ibu kandung Ahok bernama Buniarti Ningsih alias Boen Nen Tjauw. Ia menikah dengan Alm. Indra Tjahaja Purnama (Tjoeng Kiem Nam). Selain Ahok, ia memiliki anak lain yakni Fifi Lety Indra, Harry Basuki, dan Basu Panca Fransetio yang meninggal dunia di usia remaja. Keluarganya adalah keturunan Tionghoa-Indonesia dari suku Hakka (Kejia).
Kesuksesan yang berhasil diraih Ahok memang di luar sangkaan, bahkan di luar sangkaan sang ibu kandung. Dalam pengakuannya, ia sempat menyatakan ketidaksetujuannya jika sang anak terjun ke dunia politik.
”Padahal, dulu saya tidak setuju kalau Ahok ikut politik,” kata Buniarti Ningsih, dikutip dari situs ahok.org.
Ketidaksetujuan Buniarti memang bukan tanpa sebab. Ia mengaku masih menyimpan luka karena adanya perlakuan rasialisme yang terjadi di masa reformasi. Demi menghindari hal itu, ia berharap Ahok menjauh dari dunia politik. Sebagai gantinya ia boleh menjadi insinyur atau pengusaha.
Doa yang dipanjatkan oleh Buniarti nampaknya baru terkabul belum lama. Ahok memang sempat menjadi politisi. Ia juga beberapa kali menduduki jabatan publik. Namun saat ini, mantan Bupati di Kabupaten Belitung Timur itu akhirnya menjadi Komisaris Utama Pertamina, perusahaan milik negara yang mengelola penambangan minyak dan gas bumi di Indonesia.
Ibu Angkat Ahok dan Masa Lalu BTP
Fakta yang menyatakan bahwa Basuki Tjahaja Purnama memiliki seorang ibu angkat muncul saat ia tersandung kasus penistaan agama pada 2016 silam. Kepada Hakim ia mengaku memiliki seorang ibu kandung yang beragama Islam.
“Saya lahir dari pasangan keluarga non-muslim, Bapak Indra Tjahaja Purnama dan Ibu Buniarti Ningsih (Tjoeng Kim Nam dan Bun Nen Caw). Tetapi saya juga diangkat sebagai anak oleh keluarga Islam asal Bugis bernama Bapak Haji Andi Baso Amier dan Ibu Hajjah Misribu binti Acca. Ayah angkat saya, Andi Baso Amier adalah mantan Bupati Bone, tahun 1967 sampai tahun 1970, beliau adik kandung mantan Panglima ABRI, Almarhum Jenderal TNI (Purn.) Muhammad Jusuf,” demikian penjelasan Ahok saat menjalani persidangan, dikutip dari laman ahok.org.
Meninggalnya Ibu Hajjah Misribu binti Acca ternyata cukup mengharukan. Saat bertepatan dengan hari pencoblosan, sang ibu angkat meminta kepada kakak angkat Ahok, Haji Analta, untuk diantar ke tempat pemungutan suara. Dengan kondisinya yang lemah ia tetap mendukung anaknya menjadi gubernur
“Dari tempat pemungutan suara, barulah beliau langsung, menuju ke rumah sakit, untuk perawatan lebih lanjut di ICU,” kata Ahok.
Ahok mengingat pesan sang ibu angkat yang secara tak langsung membawanya sampai kepada keberhasilan seperti sekarang.
“Saya tidak rela mati, sebelum kamu menjadi gubernur. Anakku, jadilah gubernur yang melayani rakyat kecil,” kenang Ahok.
Ibu Hajjah Misribu binti Acca meninggal pada tanggal 16 Oktober 2014, tepat setelah Jokowi menjabat sebagai Presiden dan Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Selain terkait ibu Ahok dan ibu angkat Ahok, dapatkan informasi dan berita nasional maupun internasional lainnya melalui VOI.