Bagikan:

JAKARTA - Ribuan pembaca kartu kredit di pom bensin dan jaringan supermarket Israel tidak berfungsi pada Minggu pagi, dalam apa yang disebut oleh perusahaan yang bertanggung jawab atas keamanan siber pembaca sebagai dugaan serangan DDoS.

Hyp Credit Guard mengatakan kepada media Israel pada Hari Minggu, mereka telah mengesampingkan kekhawatiran akan serangan siber berskala lebih besar, seraya menambahkan bahwa dugaan serangan penolakan layanan terdistribusi (DDoS) pada penyedia komunikasi kemungkinan menjadi penyebab tidak berfungsinya di seluruh toko Israel.

Pihak perusahaan kemudian melaporkan serangan siber tersebut berakhir setelah crash selama satu jam.

"Dalam satu jam terakhir, kami mengalami serangan DDoS pada beberapa layanan perusahaan dan penyedia komunikasi yang terhubung dengan kami," kata Credit Guard dalam sebuah pernyataan, dikutip dari The Jerusalem Post 11 November.

"Pada titik ini, serangan itu diblokir, dan layanan kembali beroperasi normal. Kami berkoordinasi dengan semua badan keamanan untuk memastikan operasi normal yang berkelanjutan," tambahnya.

Dugaan serangan siber ini menyusul upaya sebelumnya yang dilakukan oleh Iran untuk menembus pertahanan siber Israel. Pada Bulan Oktober, serangan serupa menargetkan sistem pembayaran berbasis kredit nasional.

Serangan terhadap sistem yang dioperasikan oleh Sheba (Automated Bank Services) tersebut menyebabkan penundaan dalam menyetujui pembayaran kartu debit. Namun, Sheba melaporkan bahwa peran utamanya dalam sistem pembayaran nasional tetap utuh, sehingga mencegah dampak pasar yang meluas.