Bagikan:

JAKARTA - Polisi Kanada dan kelompok bantuan migran bersiap menghadapi masuknya pencari suaka yang menyeberang dari Amerika Serikat pada masa kepemimpinan Presiden terpilih Donald Trump.

Pada saat yang sama Kanada juga menghadapi rekor jumlah pengungsi yang mengajukan permohonan dan berusaha mendatangkan lebih sedikit pengungsi.

Donald Trump yang terpilih menjadi Presiden AS pernah berjanji melakukan deportasi terbesar dalam sejarah Amerika.

Polisi Kanada telah bersiap selama berbulan-bulan, kata Sersan Polisi Kerajaan Kanada Charles Poirier.

“Kami mengetahui beberapa bulan yang lalu bahwa kami harus mulai mempersiapkan rencana darurat karena jika dia berkuasa, yang akan dia lakukan dalam beberapa bulan ke depan, hal ini dapat mendorong migrasi ilegal dan migrasi tidak teratur ke (provinsi) Quebec dan Kanada,” katanya kepada Reuters, Jumat, 8 November.

“Skenario terburuknya adalah orang-orang menyeberang dalam jumlah besar ke mana pun di wilayah ini. Katakanlah kita memiliki 100 orang per hari yang masuk melintasi perbatasan, maka itu akan sulit karena petugas kami pada dasarnya harus menempuh jarak yang sangat jauh dalam perjalanan. perintah untuk menangkap semua orang,” imbuhnya.

Polisi berada dalam “siaga tinggi,” kata Poirier, bersiap mengerahkan sumber daya tambahan untuk berpatroli di perbatasan.

Tergantung apa yang terjadi, hal itu bisa berarti ratusan petugas lagi. Hal ini juga bisa berarti lebih banyak kapal penjelajah, penyewaan bus, pembuatan trailer, dan penyewaan tanah.

“Semua mata tertuju pada perbatasan saat ini. Kami berada dalam kewaspadaan tinggi, saya dapat memberitahu Anda, beberapa hari sebelum pemilu, dan kami mungkin akan tetap waspada selama beberapa minggu mendatang,” ujarnya.

Ketika Trump pertama kali berkuasa pada tahun 2017, ribuan pencari suaka menyeberang ke Kanada melalui penyeberangan perbatasan resmi untuk mengajukan klaim pengungsi – sebagian besar di Roxham Road, dekat perbatasan Quebec-New York.

Kanada dan Amerika Serikat memperluas perjanjian bilateral sehingga kini para pencari suaka yang mencoba menyeberang ke mana saja di sepanjang perbatasan sepanjang 4.000 mil, bukan hanya melalui penyeberangan resmi, akan ditolak kecuali mereka memenuhi pengecualian yang terbatas.

Ini berarti orang-orang yang menyeberang dari AS untuk mengajukan klaim harus menyelinap tanpa terdeteksi dan bersembunyi selama dua minggu sebelum mencari suaka.

“Ketika Anda tidak menciptakan jalur yang sah, atau ketika Anda hanya menciptakan jalur di mana orang harus melakukan hal yang mustahil untuk mendapatkan keselamatan, sayangnya, orang-orang akan mencoba melakukan hal yang mustahil,” kata Abdulla Daoud, direktur The Refugee Center di Montreal.