Bagikan:

JAKARTA -  Militer Israel mengeluarkan perintah evakuasi baru di utara Jalur Gaza sa setelah melakukan serangan yang menewaskan 30 orang.

Serangan udara merusak dua rumah di kota Beit Lahiya di Gaza utara, tempat tentara melancarkan operasi baru sejak 5 Oktober, dan menewaskan 20 orang pada Senin malam.

Empat orang lainnya tewas di kota Al-Zawayda di Gaza tengah sekitar tengah malam pada Senin, kata petugas medis.

Sementara pejabat kesehatan Palestina mengatakan enam orang juga tewas dalam dua serangan udara terpisah Israel di Kota Gaza dan Deir Al-Bala.

Militer Israel mengatakan, tanpa memberikan rincian, pasukannya telah “membasmi teroris” di Jalur Gaza tengah dan wilayah Jabalia.

Pasukan Israel juga menemukan senjata dan bahan peledak selama beberapa hari terakhir di wilayah selatan Rafah. Lokasi infrastruktur teroris disebut telah dimusnahkan.

Pada Selasa, 5 November, pesawat-pesawat Israel menjatuhkan selebaran di atas Beit Lahiya yang memerintahkan penduduk yang belum meninggalkan rumah mereka dan tempat penampungan untuk meninggalkan kota itu.

“Kepada semua orang yang tetap tinggal di rumah dan tempat penampungan, Anda mempertaruhkan nyawa Anda. Demi keselamatan Anda, Anda harus menuju ke selatan,” demikian isi selebaran yang ditulis dalam bahasa Arab dilansir Reuters.

Warga Palestina mengatakan serangan baru dan perintah Israel agar warga mengungsi ditujukan untuk mengosongkan dua kota di Gaza utara dan sebuah kamp pengungsi untuk menciptakan zona penyangga.

Israel mengatakan evakuasi tersebut dimaksudkan untuk menjaga warga sipil dari bahaya ketika pasukannya memerangi pejuang Hamas.

Ratusan pria bersenjata Palestina telah terbunuh atau ditangkap di wilayah Jabalia selama sebulan terakhir, kata militer.