JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) merespons klaim Calon Gubernur nomor urut 3, Pramono Anung, yang mendapat dukungan 7 partai politik Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus untuk bertarung di Pilkada Jakarta.
PSI menegaskan hingga saat ini pihaknya solid mendukung pasangan cagub dan cawagub nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono.
"Menjawab pemberitaan mengenai sejumlah politisi yang tergabung dalam KIM Plus dan menyatakan dukungan kepada Pramono-Rano dalam Pilkada DKI Jakarta, PSI menegaskan bahwa politisi tersebut tidak mewakili pengurus resmi partai," ujar Ketua DPW PSI Jakarta, Elva Qolbina, kepada wartawan, Kamis, 31 Oktober.
Elva menyatakan, dukungan kepada Paslon lain sama sekali tidak mencerminkan sikap PSI secara kelembagaan dan sanksi akan diberikan kepada anggota PSI Jakarta yang tidak sejalan dengan keputusan Partai.
“Kami ingin menegaskan bahwa PSI tetap solid dan konsisten mendukung pasangan RIDO, yaitu Ridwan Kamil dan Suswono, dalam Pilkada Jakarta," tegasnya.
Elva mengatakan, setiap pernyataan dukungan yang bertentangan dengan keputusan partai adalah murni sikap pribadi dan tidak mewakili pengurus atau sikap resmi PSI. Apabila ada kader yang membelot, PSI tidak segan untuk memecat.
"Teguran sudah kami lakukan dan tidak tertutup kemungkinan kami akan menjatuhkan sanksi tegas berupa pencabutan Kartu Tanda Anggota kepada yang bersangkutan karena menggunakan nama Partai untuk kepentingan pribadi," kata Elva.
Elva memastikan, PSI tetap berada bersama partai koalisi pendukung Ridwan Kamil-Suswono dan akan terus bekerja keras memastikan pasangan RIDO mendapatkan dukungan yang luas dari masyarakat Jakarta.
"PSI percaya tindakan sabotase politik ini tidak akan mengganggu solidaritas dan keharmonisan KIM Plus sebagai kesatuan partai partai pendukung RIDO di Jakarta," pungkasnya.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung mengaku senang mendapat dukungan dari 7 kader partai politik (parpol) yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
Pramono menegaskan, meski hanya diusung oleh PDIP dan Partai Hanura, ia merasa menjadi calon gubernur yang menerima dukungan semua partai dan golongan.
"Saya sebagai calon gubernur, saya bukan (calon) gubernur satu partai. Saya sebagai gubernur untuk semua kelopok, golongan, semua partai. Jadi kalau ada dukungan dari partai-partai atau kelompok-kelompok lain, ya alhamdulillah," kata Pramono di Matraman, Jakarta Timur, Kamis, 31 Oktober.
Ketujuh anggota parpol ini menemui Pramono tanpa ada arahan dari pimpinan partainya masing-masing. Namun, Pramono mengaku memang sempat bertemu dengan sejumlah elite parpol lain.
Hanya saja, mantan Sekretaris Kabinet itu enggan mengungkap apa isi pertemuan tersebut. Ya pasti ada, lah. Enggak mungkin enggak, lah. Pokoknya ada," ucap Pramono.