Bagikan:

JAKARTA - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan Indonesia akan mendapatkan kuota haji sebesar 221.000 pada tahun 2025.

Jumlah ini menurut Nasaruddin merupakan kuota terbanyak yang didapat Indonesia sepanjang sejarah perjalanan ibadah haji. 

"Tahun ini Indonesia memperoleh kuota haji terbesar sepanjang sejarah. Jumlah kuota dasar adalah 221.000 yang terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus," ujar Nasaruddin saat rapat bersama Komisi VIII DPR, Senin, 28 Oktober. 

Selain itu, lanjut Nasaruddin, Pemerintah Saudi Arabia juga memberikan kuota tambahan sebanyak 20.000 terdiri atas 10.000 jemaah haji reguler dan 10.000 jemaah haji khusus. 

"Jadi total kuota menjadi 213.320 jemaah haji reguler dan 27.680 jemaah haji khusus," jelasnya. 

Imam Besar Masjid Istiqlal itu mengatakan, serapan kuota haji reguler tahun 2024 menjadi yang terbanyak dengan persentase 99,98 persen dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Yaitu tahun 2015 hanya 99,52 persen, tahun 2016 sebesar 99,51 persen, dan 2017 sebesar 99,54 persen, 2018 sebesar 99,68 persen.

"Persentase 99,98 persen ini berarti sebanyak 213.275 jemaah haji tiba di Arab Saudi dan kuota yang tidak terserap sebanyak 45 kuota. Serapan kuota haji khusus tahun 2024 mencapai 27.324 jemaah dengan persentase 98,71 persen," katanya. 

 

Nasaruddin mengungkapkan, sebanyak 213.275 jemaah haji reguler asal Indonesia tiba di Arab Saudi melalui 553 kloter. Sebanyak 229 kloter pertama terbang menuju Bandara Amir Muhammad Bin Abdul Aziz di Madinah, dan 324 kloter gelombang dua berangkat menuju Bandar International King Abdul Aziz di Jeddah.

Tahun ini, lanjutnya, Kementerian Agama mengusung tagline Haji Ramah Lansia. "Sebab jumlah jemaah lansia sangat banyak dan diperkirakan nanti jamaah lansia itu akan semakin fisiknya, diperkirakan akan menaik karena daftar tunggu yang semakin panjang," ucapnya. 

Nasaruddin merinci, dari total 213.275 jemaah haji reguler yang tiba di Arab Saudi, sebanyak 45.524 jemaah berusia 65 tahun ke atas atau sekitar 21,35 persen. 

"Tahun ini merupakan tahun kedua BPIH Arab Saudi memfasilitasi safari wukuf bagi jamaah lansia dan disabilitas sebanyak 293 jemaah mengikuti safari wukuf tersebut. Jadi ini suatu perkembangan di Saudi Arabia," pungkas Nasaruddin Umar.