JAKARTA - Kementerian Kesehatan di Gaza meminta siapa pun yang memiliki keterampilan bedah untuk bergabung dengan rumah sakit Kamal Adwan di Gaza utara untuk membantu menyelamatkan sebanyak mungkin orang yang terluka dan pasien.
Kondisi rumah sakit lumpuh setelah serangan Israel terhadap fasilitas tersebut menyebabkan kekurangan pasokan dan petugas medis.
“Kementerian segera menyerukan organisasi internasional untuk segera mengirimkan tim bedah ke rumah sakit,” kata Kemnkes Gaza dilansir CNN, Senin, 28 Oktober.
Kemenkes Gaza menjelaskan rumah sakit tersebut dibiarkan tanpa sebagian besar staf medisnya, dan menuduh pasukan Israel menahan atau mengusir sebagian besar dokter di fasilitas tersebut.
Saat ini hanya satu dokter anak yang tersisa di rumah sakit di semua spesialisasi.
BACA JUGA:
Seorang pejabat militer Israel mengatakan pasukannya menggerebek Rumah Sakit Kamal Adwan pekan lalu menyusul pertempuran besar yang terjadi di sekitar rumah sakit. Pejabat itu mengatakan tidak terjadi baku tembak di dalam rumah sakit, namun pasukan menemukan senjata dan amunisi di halaman rumah sakit.
Selama operasi itu, pejabat tersebut mengatakan IDF menahan lebih dari 100 teroris Hamas. CNN tidak dapat memverifikasi klaim tersebut secara independen.
Dilaporkan 30 orang yang ditahan di rumah sakit adalah staf medis, menurut organisasi nirlaba MedGlobal dan Kementerian Kesehatan Palestina.