JAKARTA - Direktur Rumah Sakit (RS) Kamal Adwan di Gaza Utara, Hossam Abu Safieh mengungkapkan, fasilitas kesehatan yang dioperasikannya untuk menangani kesehatan warga Palestina lagi-lagi menjadi sasaran serangan militer Israel, Jumat 6 Desember.
Serangan itu menewaskan empat tenaga kesehatan (nakes) RS dan ketiadaan dokter bedah yang tersisa di salah satu pusat kesehatan terakhir di daerah tersebut.
"Terjadi serangkaian serangan udara di sisi utara dan barat rumah sakit, disertai dengan tembakan langsung dan intens," kata Safieh, dikutip dari AFP.
Saat dikonfirmasi terkait serangan ini, tentara Israel belum memberikan tanggapan.
BACA JUGA:
Juru bicara pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal, mengatakan bahwa tentara Israel memasuki RS Kamal Adwan, mengevakuasi pasien, dan menangkap beberapa warga Palestina.
Kota Beit Lahia di Gaza Utara yang juga lokasi RS Kamal Adwan telah menjadi daerah operasi intenas militer Israel selama dua bulan terakhir dan meningkat dalam beberapa hari terakhir, memaksa ribuan orang mengungsi di tengah pemboman.
Tentara Israel telah menyerbu RS Kamal Adwan beberapa kali sejak dimulainya invasi ke Gaza pada Oktober 2023. Direktur unit perawatan intensif RS Kamal Adwan, Ahmad Al-Kahlut turut menjadi korban tewas serangan udara Israel akhir bulan lalu.