Bagikan:

JAKARTA - Lembaga Survei Indonesia (LSI) memaparkan jajak pendapat dukungan kepada pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Jakarta berdasarkan basis pemilih masing-masing partai di pemilu legislatif.

Hasilnya, lebih banyak pemilih PKS atau sebesar 42,2 persen mendukung Pramono Anung-Rano Karno. Padahal, Pramono-Rano diusung PDIP dan Partai Hanura.

Sementara, pemilih PKS yang mendukung Ridwan Kamil-Suswono sebesar 33,9 persen. PKS merupakan salah satu partai yang mengusung RK-Suswono bersama belasan partai lain. Sisanya, 7,2 persen mendukung Dharma Pongrekun-Kun Wardana.

"Ini menarik. Pilihan dari Partai PKS kepada calon cenderung sedikit lebih banyak ke Pram-Rano, meskipun masih ada 17 persen yang belum menyatakan pilihannya," ucap Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, dalam pemaparan survei virtual, Rabu, 23 Oktober.

Dalam analisisnya, Djayadi menilai pemilih PKS saat ini terbelah untuk mendukung cagub-cawagub Jakarta. Separuh pemilih PKS merupakan pendukung Anies Baswedan. Sementara, Anies tak menunjukkan sikap mendukung RK-Suswono.

"Mungkin, pergerakan yang ada di bawah menunjukkan bahwa Anies tidak lagi secara tegas mendukung pasangan yang diusung oleh PKS. Mungkin ini yang menyebabkan para pemilih PKS sekarang terbelah," jelas Djayadi.

Tak hanya PKS, pemilih PDIP juga ternyata tak sepenuhnya mendukung Pramono-Rano. Tercatat, sebanyak 20,2 persen pemilih PDIP mendukung RK-Suswono dan 15 persen ke Dharma-Kun. Hanya 56,6 persen pemilih PDIP menaruh dukungan pada Pramono-Rano.

Secara keseluruhan, elektabilitas Pramono-Rano tercatat sebesar 41,6 persen, kemudian Ridwan Kamil-Suswono 37,4 persen, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana 6,6 persen.

Djayadi menguraikan, kemungkinan besar Pilkada 2024 digelar dalam dua putaran. Mengingat, masih ada 14,4 persen responden yang belum menentukan pilihan.

“Ada kemungkinan Pramono-Rano terus naik dan Ridwan-Suwono bisa turun. Atau bisa juga rebound Ridwan-Suswono naik maka kemungkinan dua putaran sangat mungkin,” jelas Djayadi.

Survei ini digelar pada tanggal 10-17 Oktober 2024. Survei dilakukan kepada 1.200 responden warga Jakarta dengan wawancara tatap muka. Sampel diambil menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.