Bagikan:

SURABAYA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Juanda Surabaya, memperkirakan 29 daerah di Jawa Timur berpotensi terjadi cuaca ekstrem. Masyarakat diimbau waspada karena Jatim sudah memasuki masa pancaroba atau peralihan musim.

"Ada beberapa gangguan atmosfer yang menyebabkan adanya potensi peningkatan intensitas curah hujan di Jatim, sehingga perlu diwaspadai potensi cuaca ekstrem seperti hujan es, puting beliung, hujan lebat, dan angin kencang sesaat dari awan Cumulonimbus," kata Kepala BMKG stasiun Juanda Surabaya, I Wayan Mustika, melalui siaran tertulisnya, Selasa, 6 April.

Berdasarkan gangguan atmosfer tersebut, Wayan mengingatkan perlunya mewaspadai curah hujan dengan intensitas lebat, yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang. Hujan lebat tersebut berpotensi terjadi untuk sepekan ke depan di beberapa wilayah Jatim.

Seperti Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Jombang, Nganjuk, Tulungagung, Batu, Jember, Situbondo, Banyuwangi, Pamekasan, Mojokerto, Madiun, Ponorogo, Magetan, Pacitan, Tuban, Blitar, Kediri, Malang, Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Gresik, Sumenep, Bangkalan, dan Sampang.

Selain itu, masyarakat Jatim juga diingatkan akan aktifnya pola tekanan rendah dan siklon tropis Seroja di selatan Indonesia, yang membentuk palung tekanan rendah memanjang dari barat ke timur. Hal ini menyebabkan adanya konvergensi (zona pertemuan angin) di Jatim.

Saat ini, kata Wayan, aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) yang membawa massa udara basah ke wilayah Indonesia juga berpengaruh terhadap proses dinamika atmosfer Jatim. MJO merupakan fenomena di atmosfer yang mengindikasikan pergerakan sistem konvektifitas udara skala besar.

"Hal ini diperkuat dengan adanya gangguan gelombang Rossby yang dapat meningkatkan potensi kejadian cuaca ekstrem," ujarnya.

Karena itu, Wayan mengimbau masyarakat tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana hidrometeorologi seperti potensi banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin. 

"Bagi masyarakat pesisir serta para pengguna transportasi laut harap waspadai adanya potensi gelombang tinggi di wilayah perairan Jatim," katanya.