Bagikan:

JAKARTA - Ratusan ribu buruh bakal menggelar aksi demonstrasi empat hari setelah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dilantik menjadi presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober 2024.

Rencananya, aksi tersebut akan digelar pada 24-31 Oktober 2024 dengan diikuti oleh berbagai serikat, federasi dan konfederasi buruh di seluruh Indonesia.

"Mulai tanggal 24 sampai 31 Oktober 2024, selama seminggu akan diadakan unjuk rasa atau demonstrasi buruh, ratusan ribu buruh di seluruh wilayah Indonesia, 38 provinsi dan sudah menyatakan kesediaan lebih dari 350 kabupaten/kota," ujar Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang juga Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, dalam konferensi pers secara daring, pada Jumat, 18 Oktober.

Said Iqbal menjelaskan, aksi demonstrasi serentak akan dimulai pada Kamis, 24 Oktober di Istana Jakarta dan digelar bergelombang di daerah-daerah lainnya seluruh Indonesia.

"Aksi ini tiap daerah ada yang serempak ada yang bergelombang, misal tanggal 24 akan dimulai dari Jakarta di Istana, ribuan buruh akan turun di Istana tanggal 24 Oktober," jelasnya.

"Tanggal 25 Oktober buruh Jawa Barat dan buruh Kepulauan Riau Batam khususnya, terus tanggal 26 kecuali Sabtu Minggu kecuali Sabtu Minggu sampai 27, 28, 29, 30, 31 Oktober, gelombang, ada yang serempak, ada yang bergelombang," sambungnya.

Adapun tuntutan yang dibawa buruh dalam aksi demonstrasi mendatang. Pertama, buruh meminta kenaikan upah 2025 sebesar 8 hingga 10 persen. Kedua, buruh menuntut pemerintahan yang baru untuk mencabut Omnibus Law Cipta Kerja, khususnya klaster ketenagakerjaan dan perlindungan petani.

"Itulah dua isu yang akan disuarakan, selama aksi besar-besaran, ratusan ribu buruh seluruh Indonesia turun ke jalan dari tanggal 24 sampai 31 Oktober 2024 di 38 provinsi, dan lebih dari 350 kabupaten/kota," kata Said Iqbal.