JAKARTA - Sebanyak 19 warga Palestina termasuk anak-anak tewas pada Kamis setelah serangan Israel menghantam sekolah di Jabalia di Jalur Gaza utara yang menampung para pengungsi.
Puluhan orang juga terluka dalam serangan itu, kata pejabat Kementerian Kesehatan setempat, Medhat Abbas.
“Tidak ada air untuk memadamkan api. Tidak ada apa-apa,” katanya dilansir Reuters, Kamis, 17 Oktober.
BACA JUGA:
Diberitakan sebelumnya, serangan udara Israel juga menewaskan 11 warga Palestina di Kota Gaza. Pasukan Israel mengirim tank ke wilayah Jabalia yang juga dihuni pengungsi.
Penduduk Jabalia mengatakan, pasukan Israel meledakkan sejumlah rumah dari udara, dengan tembakan tank dan dengan menempatkan bom di gedung-gedung sebelum meledakkannya dari jarak jauh.
Layanan darurat sipil Gaza mengatakan pihaknya mengevakuasi beberapa orang yang terluka dari sekolah yang menampung pengungsi Palestina yang terbakar setelah terkena tembakan tank Israel.
Warga mengatakan pasukan Israel mengisolasi Beit Hanoun, Jabalia, dan Beit Lahiya di ujung utara daerah kantong tersebut dari Kota Gaza, menghalangi pergerakan kecuali keluarga-keluarga yang memiliki izin untuk mengindahkan perintah evakuasi dan meninggalkan tiga kota tersebut.
“Kami telah menulis catatan kematian kami, dan kami tidak akan meninggalkan Jabalia,” kata seorang warga kepada Reuters, Kamis, 17 Oktober.