Bagikan:

JAKARTA - Anggota DPR RI Rachel Maryam membawa misi agar Tentara Negara Indonesia (TNI) dapat diperhitungkan di dunia global. Masih dalam momen HUT ke-79 TNI, Rachel pun menyatakan siap memperjuangkan kesejahteraan prajurit dari kursi parlemen.

"Kita ingin agar TNI diperhitungkan di kancah internasional, baik dari sisi kualitas maupun keunggulan prajurit sehingga dapat membawa nama baik bangsa,” ungkap Rachel Maryam, Selasa 8 Oktober.

TNI sendiri diketahui tergabung dalam misi perdamaian dunia untuk membantu menangani konflik internasional sejak tahun 1957. Secara rutin Indonesia setiap tahun mengirimkan pasukan militernya sebagai salah satu bentuk komitmen Indonesia ikut terlibat melaksanakan Misi Pemeliharaan Perdamaian yang digelar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Kontingen pasukan perdamaian Indonesia dikenal dengan sebutan Kontingen Garuda (Konga). Saat ini, jumlah prajurit TNI yang menjalankan misi perdamaian PBB ada sekitar 1.800 personel, terbagi dalam enam misi perdamaian PBB di beberapa negara konflik atau negara rawan, yaitu Haiti, Kongo, Sudan, Lebanon, Liberia, dan Sudan Selatan.

Melihat dedikasi para prajurit TNI dan risiko tugasnya yang besar, Rachel yang pada periode DPR sebelumnya bertugas di Komisi I itu menyatakan siap untuk terus memperjuangkan kesejahteraan bagi prajurit.

"Kita juga ingin prajurit-prajurit TNI kita hidup dalam keadaan sejahtera dah hidup layak,” ungkap Legislator dari Dapil Jawa Barat II itu.

Tak hanya bekerja untuk menjaga pertahanan dan kedaulatan negara hingga ke pelosok dan daerah rawan di tanah air, prajurit TNI juga bekerja membantu perdamaian dunia. Hal tersebut sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia.

“Karena mereka (prajurit TNI) telah bekerja memperjuangkan kedaulatan bangsa dan negara," kata Rachel.

TNI baru saja memperingati hari jadi yang ke-79 pada 5 Oktober lalu. Rachel berharap semua prajurit dapat menjalankan tugasnya dengan lebih baik lagi.

"TNI semakin kuat, solid, dan profesionL sebagai garda terdepan penjaga kedaulatan bangsa dan negara," ucapnya.

Seperti diketahui, tugas dari TNI ialah menjaga kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI, melindungi bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, serta melaksanakan Operasi Militer Selain Perang (OMSP).

Rachel sendiri masih menunggu arahan perintah dari fraksinya yakni Fraksi Gerindra apakah akan ditempatkan lagi di Komisi I atau tidak. Komisi I DPR memiliki lingkup kerja di bidang pertahanan, hubungan internasional atau luar negeri, intelijen, dan komunikasi informatika.

Jika kembali ditugaskan di Komisi I DPR, Rachel mengaku siap membawa visi misi presiden terpilih, Prabowo Subianto yang merupakan ketua umum partainya. Apalagi, Prabowo dalam periode pemerintahan saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).

"Saya akan membawa visi dan misi Presiden terpilih, dalam bidang pertahanan. Apa yang sudah direncanakan beliau (Prabowo) di bidang pertahanan akan kami teruskan," tutur Rachel.

Di sisi lain, Rachel juga menyinggung soal posisi Indonesia terhadap konflik di Gaza dan menegaskan siap mengawal setiap kebijakan Pemerintah untuk mendukung Palestina.

"Saya rasa itu sudah jadi hal yang fardhu ain, tidak ada perbedaan pendapat di Komisi I mengenai keberpihakan kita terhadap Palestina," tegasnya.

"Siapapun itu, dari fraksi apapun, akan menyatakan hal yang sama dan sepakat dengan apa yang dikatakan Bu Retno (Menlu)," imbuh Rachel.

Sebelumnya dalam rapat terakhir dengan Komisi I DPR periode 2019-2024, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menitipkan isu Palestina kepada DPR. Menlu Retno berharap agar DPR terus konsisten berjuang membela Palestina.

“Salah satu isu yang ingin saya titipkan terutama untuk Komisi 1 yang akan datang adalah mengenai Palestina,” kata Menlu Retno saat berpamitan di hadapan anggota Komisi I DPR, pertengahan September lalu .

“Jangan tinggalkan bangsa Palestina berjuang sendirian. Di tengah hak-hak mereka dirampas,” sambungnya.