JAKARTA - Hizbullah menembakkan sekitar 190 proyektil roket ke arah Israel dari Lebanon pada Senin. Sirine di sejumlah wilayah Israel berulang kali berbunyi.
Dilansir CNN, Selasa, 8 Oktober, dalam berbagai pernyataan, Hizbullah mengatakan pihaknya menargetkan pertemuan tentara dan lokasi militer Israel.
Sebelumnya dilaporkan lima orang terluka di Haifa pada Minggu setelah serangan roket Hizbullah yang menandai pertama kalinya kelompok militan menyerang kota di Israel utara.
Hizbullah mengatakan pihaknya meluncurkan roket ke pangkalan militer Carmel Israel. Sementara pihak berwenang Israel melaporkan roket dan pecahan peluru berjatuhan di sekitar kota.
Rumah Sakit Rambam di Haifa mengatakan pihaknya merawat enam orang yang terkena dampak serangan itu. Satu orang terluka ringan hingga sedang dan empat lainnya luka ringan akibat pecahan peluru.
Layanan darurat Magen David Adom Israel mengatakan pihaknya merawat dua orang di lokasi kejadian – seorang anak laki-laki berusia 13 tahun dengan cedera kepala akibat pecahan peluru dan seorang pria berusia 22 tahun yang tertimpa jendela yang jatuh akibat ledakan tersebut.
BACA JUGA:
Puing-puing dan pecahan peluru dilaporkan oleh polisi dan ahli penjinak bom di dua wilayah utama, menurut polisi.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sebelumnya mengatakan mereka melihat lima proyektil ditembakkan ke arah kota dan mencoba mencegatnya, namun beberapa roket mendarat.
Para pejabat Israel mengatakan Hizbullah menembakkan lebih dari 100 roket melintasi perbatasan pada Minggu, 6 Oktober.
Israel melanjutkan pengeboman besar-besaran di Beirut selatan dan daerah sekitarnya di Lebanon, yang telah menewaskan lebih dari 1.400 orang selama dua minggu terakhir, menurut pihak berwenang Lebanon.