JAKARTA - Seorang pria berusia 30 tahun tewas akibat pecahan roket di samping taman bermain di kota Nahariya, Israel utara. Militer Israel menyebutkan sekitar 10 roket diluncurkan dari Lebanon menuju Nahariya.
“Sebagian besar proyektil berhasil dicegat dan proyektil yang jatuh berhasil diidentifikasi,” kata IDF dilansir Reuters, Kamis, 21 November.
Channel 12 mengatakan tiga roket menghantam kota pesisir itu.
Sirine udara berbunyi di sejumlah lokasi di Israel utara pada pagi hari, namun belum jelas berapa banyak rudal yang diluncurkan dari Lebanon.
“Pemerintah Israel tidak menjaga keamanan saya, penduduk saya, atau penduduk di utara (Israel). Tidak mungkin hidup dalam situasi seperti ini,” kata Wali Kota Nahariya Ronen Marelly kepada stasiun penyiaran publik Kan.
“Kami diserang (oleh Hizbullah) secara besar-besaran dengan kekuatan yang besar,” katanya.
BACA JUGA:
Militer Israel menimbulkan kehancuran besar di Lebanon sejak mereka melancarkan serangan terhadap Hizbullah pada September, melancarkan serangan udara di seluruh wilayah negara itu dan mengirimkan pasukan.
Serangan pada hari ini terjadi ketika utusan AS Amos Hochstein yang berusaha menjadi perantara gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah, dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk membahas hasil perundingan terbarunya di Beirut.
Hochstein mengatakan pada Selasa, dirinya telah membuat kemajuan dalam mencapai kesepakatan, namun masih belum ada indikasi kapan kesepakatan itu akan diselesaikan.