Tren Penurunan Jumlah Penumpang Pesawat Selama Periode WFH dan <i>Stay at Home</i>
Ilustrasi. (Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah pusat telah memberikan imbauan untuk tidak bepergian ke luar kota dan tetap berada di rumah atau dikenal stay at home. Selain itu, juga mengimbau agar perusahaan menerapkan sistem kerja dari rumah atau work from home selama pandemi virus corona atau COVID-19. Imbauan pemerintah ini direspon baik khususnya oleh warga Jakarta.

DKI Jakarta merupakan provinsi dengan kasus COVID-19 terbanyak di Indonesia dan karena hal ini warga Ibu Kota diharapkan tidak melakukan perjalanan ke luar kota dan tetap berada di rumah.

President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, respon baik masyarakat terhadap imbauan pemerintah terlihat dari tren pergerakan penumpang pesawat. Tren menunjukan penurunan jumlah penumpang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten dan Halim Perdanakusuma, Jakarta.

"Jika melihat data pada periode 14 hari work from home dan stay at home atau pada 16 hingga 29 Maret, terjadi tren penurunan pergerakan penumpang pesawat. Ini menandakan masyarakat merespon baik imbauan pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19," katanya, dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, di Jakarta, Selasa, 31 Maret.

Awaluddin menjelaskan, pada tujuh hari pertama periode stay at home dan work form home yaitu 16 hingga 22 Maret, jumlah pergerakan penumpang pesawat rute domestik di Soekarno-Hatta tercatat 763.633.

Kemudian, lanjut Awaluddin, pada tujuh hari kedua yakni 23 hingga 29 Maret menjadi 500.080 atau turun 34,51 persen. Sementara itu, pergerakan pesawat turun 34,22 persen yaitu dari 6.069 pergerakan menjadi 3.992 pergerakan.

"Di Halim Perdanakusuma, pada tujuh hari pertama 16 hingg 22 Maret, jumlah penumpang rute domestik tercatat 86.653 penumpang, dan mengalami penurunan 35,07 persen menjadi 56.265 penumpang pada tujuh hari kedua 23 hingga 29 Maret," katanya.

Seiring dengan penurunan jumlah penumpang, kata Awaluddin, pergerakan pesawat juga mengalami penurunan 18,82 persen atau dari 1.217 pergerakan menjadi 988 pergerakan.

Namun, Awaluddin mengatakan, data juga mengindikasikan bahwa penumpang yang bepergian ke luar Jakarta akan kembali lagi ke Jakarta sesegera mungkin.

"Pergerakan pesawat masuk ke Jakarta lebih tinggi dibandingkan dengan keluar Jakarta. Data juga menyatakan bahwa penumpang yang keluar Jakarta, akan segera kembali ke Jakarta," jelasnya.

Jika dilihat dari top 10 destinasi favorit, kata Awaluddin, penerbangan yang meninggalkan Jakarta jumlahnya imbang dengan penerbangan yang datang di Jakarta.

"Indikasinya adalah pesawat yang datang ke Jakarta itu membawa kembali penumpang yang sebelumnya meninggalkan Jakarta," ucapnya.

Sekadar informasi, top 10 destinasi rute domestik dari Soekarno-Hatta adalah Medan, Palembang, Padang, Pontianak, Semarang, Solo, Surabaya, Denpasar, Balikpapan dan Ujung Pandang.