Bagikan:

JAKARTA - Calon Gubernur Jakarta Pramono Anung menilai kelompok Gen Z atau generasi yang lahir pada tahun 1997 hingga 2012 lebih mudah stres dibanding kelompok ibu-ibu pada gen X maupun milenial.

Hal ini disampaikan Pramono saat melakukan dialog dan belanja masalah dengan warga di Cideng, Tanah Abang, Jakarta Selatan.

"Kebetulan disini juga ada anak-anak remaja yang disebut dengan Gen Z. Mereka lebih banyak gampang stres dibandingkan dengan ibu-ibu sekalian, wajah ibu-ibu lebih glowing dibandingkan dengan mereka. Maka untuk itu, untuk anak-anak kita harus secara khusus menangani ini," kata Pramono, Senin, 30 September.

Menurut Pramono, perlu ada cara yang lebih memfasilitasi gen Z dalam menampung aspirasi serta menyelesaikan permasalahan mereka.

Oleh karena itu, jika terpilih dalam Pilkada Jakarta dan menjadi gubernur, Pramono mengaku tetap akan menggunakan cara yang telah digunakan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam menerima pengaduan warga, serta memfasilitasi pelayanan warga secara digital untuk memudahkan gen Z melakukan pegaduan kepada Pemprov DKI.

"Apa yang sudah baik zaman Pak Ahok, termasuk pengaduan di Balai Kota seperti zamannya Pak Ahok. Jadi selain pengaduan secara langsung, kalau orang tidak mau datang ke Balai Kota juga bisa secara digital. Kenapa itu dilakukan? Ya memang sudah zamannya," jelas Pramono.

Pramono menyoroti salah satu kebutuhan utama para Gen Z di Jakarta, yakni soal lapangan kerja. Mantan Sekretaris Kabinet itupun mengklaim akan mengadakan pameran atau bursa kerja (job fair) setiap tiga bulan sekali.

"Lapangan kerja ini menjadi persoalan yang serius, maka saya sudah menyampaikan untuk ada yang disebut dengan job fair di setiap kecamatan setiap 3 bulan sekali," tutur Pramono.

"Kecamatan juga harus punya balai latihan kerja supaya orang ada kepastian untuk belajar bekerja dan kemudian ada penyalurannya," tambahnya.