JAKARTA - Bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung mengaku dirinya dan Rano Karno, bakal calon Wakil Gubernur Jakarta, berupaya merebut suara pendukung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta.
Basis pendukung Anies di Jakarta terbilang cukup besar. Bahkan, sebelum masa pendaftaran calon kepala daerah, elektabilitas Anies di Jakarta dalam beberapa hasil lembaga survei menempati urutan tertinggi dibanding tokoh-tokoh lain.
"Strateginya mengetuk hatinya, meminta tolong, mengajak, menawarkan program," kata Pramono di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 6 September.
Menurut Pramono, upaya menggaet pemilih dengan menjual program dan gagasan membangun Jakarta menjadi cara yang paling efektif. Bakal calon yang diusung PDIP dan Hanura ini mengaku akan terus menarik hati para pemilih.
"Kalau dia tertarik, alhamdulillah. Kalau enggak tertarik, dateng lagi, dateng lagi sampe dia tertarik," tutur Pramono.
Pengalaman menjabat sebagai Anggota DPR empat periode, pengurus partai, hingga menteri di pemerintahan, diakui Pramono, juga menjadi bekal untuk menyusun gagasan membangun Jakarta.
"Pengalaman pengalaman ini saya gunakan. Yang penting Jakarta membutuhkan orang yang berani mengambil keputusan. Hal-hal yang baik pasti akan saya lanjutkan," urai Pramono.
Di satu sisi, Pramono juga mengaku akan berupaya lebih untuk mendulang suara dari pemilih kalangan muda, utamanya Gen Z. Sekretaris Kabinet itu pun meminta bantuan anaknya untuk ikut berkampanye.
"Untuk urusan Gen Z ini, saya dibantu oleh anak muda, salah satunya anak saya sendiri yang Gen Z. Dalam banyak hal dia melakukan otokritik terhadap apa yang saya lakukan. Dia bilang, 'Bapak ini terlalu old style'. Gimana enggak old style? Saya sudah 61 tahun, dia baru 25-26," jelas Pramono.
BACA JUGA:
Sedikit banyak, Pramono kini mempelajari perilaku dan gaya hidup para Gen Z agar bisa lebih memahami mereka.
"Kalau old style, ya memang. Tetapi saya ini orang yang mengikuti perkembangan zaman mulai dari urusan basket, sepak bola, musik," tambahnya.