Gubernur Koster Pastikan Tiga Zona Hijau Pariwisata Bali Dibuka Juli
Gubernur Bali Wayan Koster memastikan tiga zona hijau pariwisata dibuka Juli (ILUSTRASI PANTAI MELASTI BADUNG BALI/ANTARA)

Bagikan:

DENPASAR - Gubernur Bali Wayan Koster menerima Kunjungan Kerja (Kunker) rombongan Diplomasi Parlemen Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR.

Dalam sambutannya, Gubernur Koster menyampaikan, apresiasi atas kunker BKSAP ke Bali, sebagai bentuk dukungan terhadap kondisi Bali yang terpuruk di tengah pandemi COVID- 19.

"Sebelumnya kami ucapkan terima kasih, kehadiran BKSAP ke Bali. Saya yakin sudah barang tentu dalam rangka ikut memulihkan aktivitas wisatawan ke Bali sebagai salah satu destinasi wisata dunia. Bali mengalami kelumpuhan total hampir satu tahun lebih selama terjadinya pandemi COVID-19," kata Koster.

Koster mengatakan kondisi penyebaran dan penanganan pandemi di Bali saat ini sudah dalam kondisi landai, dengan tingkat kesembuhan 93 persen. Masyarakat pun tetap melaksanakan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat.

Koster juga menyampaikan, untuk pemulihan Bali sangat bergantung pada program vaksinasi massal.

"Oleh pemerintah pusat, Bali dijanjikan mendapat prioritas program vaksinasi hingga 70 persen dari keseluruhan masyarakat Bali. Inilah harapan tercepat Bali bisa segera pulih, semakin banyak yang divaksin tentu penyebaran semakin aman. Sampai saat ini Bali telah mendapat kiriman 800 ribu vial vaksin dan sudah langsung didistribusikan ke masyarakat," paparnya.

"Terutama di tiga zona hijau, yakni Ubud di Gianyar, Nusa Dua di Badung, dan Sanur di Denpasar. Pelaksanaannya sempat dipantau langsung oleh Presiden RI Ir. Joko Widodo, berjalan sangat lancar. Rencananya pariwisata untuk WNA di ketiga wilayah itu dibuka bulan Juli, namun tetap melihat perkembangan di lapangan. Semoga bisa berjalan sesuai harapan, mohon bantuan BKSAP untuk ikut mengawal jatah vaksin untuk Bali,” sambung Koster.

Gubernur Bali Wayan Koster (Pemprov Bali)

Pemprov Bali dalam upaya memajukan sektor pariwisata Bali terutama berbasis energi baru dan terbarukan dan ramah lingkungan sudah diatur lewat Perda dan Pergub.

"Pandemi ini juga mengajarkan kepada kami agar tidak bertumpu pada sektor seperti saat ini. Ke depan kami juga merancang pembangunan sektor fundamental lainnya, seperti sektor industri dan pertanian. Tanpa harus meninggalkan sektor pariwisata, sektor lainnya juga akan kami genjot agar bisa setara dan menjadi sumber pendapatan daerah. Sektor pariwisata tetap kita tingkatkan kualitasnya," ujarnya.

Sementara itu, pimpinan rombongan BKSAP DPR  Putu Supadma Rudana, menyatakan kunker ke Bali kali ini guna memperoleh masukan dan bahan guna mendukung dan mengangkat perekonomian melalui pariwisata bagi Indonesia, khususnya Bali.

Masukan dan bahan-bahan tersebut akan disampaikan sebagai senjata diplomasi bilateral maupun multilateral saat kunjungan kerja ke luar negeri.  

Dengan harapan dapat terjalin kerja sama di bidang pariwisata yang berdampak positif bagi Bali. Seperti halnya dalam waktu dekat ini BKSAP akan melaksanakan kunjungan ke Maroko, yang memiliki keunggulan geografis dekat dengan Eropa, Portugal dan lainnya yang merupakan pusat wisatawan berkualitas.

"Satu program yang bisa terbangun dalam kunjungan tersebut nantinya terbentuk kerja sama sister province dengan Maroko. Seperti diketahui, salah satu kotanya Maracas memiliki tingkat kunjungan 12,3 juta wisatawan mancanegara per tahun. Lokasinya bersebelahan dengan Eropa bagian selatan, semoga ini bisa menjadi kantong wisatawan baru bagi Indonesia dan Bali. Tentunya wisatawan yang berkualitas," ujar Supadma.